KabarOto.com - Kementerian ESDM melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Energi serta Sumber Daya Mineral (Badan Litbang ESDM) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), menyampaikan hasil road test Biodiesel B30 yang digunakan pada kendaraan bermesin diesel.
Hasilnya, tidak ada perbedaan signifikan pada kinerja kendaraan menggunakan bahan bakar B30 dibandingkan dengan B20 yang sudah diimplementasikan selama ini.
Baca Juga: PPKS Road Test Kijang Innova Pakai Biodiesel Sawit 50%
"Sampai sejauh ini hasil road test B30 menunjukkan tidak ada perbedaan kinerja signifikan ketika kendaraan menggunakan bahan bakar B30 dan B20," jelas Kepala Badan Litbang ESDM Dadan Kusdiana, saat road show sosialisasi B30 di Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara "Tekmira", Bandung, Kamis (29/8).
Dia mengatakan, kendaraan menggunakan bahan bakar B30 menghasilkan tingkat emisi lebih rendah.
Sebelumnya, road test dilakukan dengan membandingkan kinerja sebelum dan sesudah penggunaan B30 dan B20 pada 8 unit kendaraan bertonase di bawah 3,5 ton dengan jarak tempuh 50 ribu km. Sementara, kendaraan bertonase di atas 3,5 ton dijalankan pada 3 unit kendaraan dengan jarak tempuh 40 ribu km.
Dadan menambahkan, parameter yang diukur selama road test adalah konsumsi bahan bakar, daya, emisi, start ability dalam kondisi dingin, mutu bahan bakar dan pelumas. Ia menyebut, salah satu output kegiatan road test ini adalah pengguna dan industri otomotif dapat menerima mandatori B30.
"Saat ini road test B30 sudah berjalan sekitar 70 persen dan tidak ada keraguan untuk mulai diterapkan pada Januari 2020," tegasnya.
Baca Juga: Tanggapan Pengusaha Bus Tentang Rencana Penggunaan Bio Diesel B50
Aprobi melakukan penyesuaian komposisi bahan bakar, sedangkan Gaikindo melakukan sejumlah perubahan pada komponen mesin kendaraan. "Semua pihak terkait ikut mengawal pengujian secara terbuka, seperti pengujian di Dieng, Jawa Tengah. Di mana pengujian dapat dilihat secara langsung," jelasnya.
