POPULAR STORIES

Fandi: Semoga Pendidikan Kita Memihak Pada Anak-anak Yang Berkarya

Fandi: Semoga Pendidikan Kita Memihak pada Anak-anak yang Berkarya Mobil listrik berbasis Android, Kali Urang UNISI karya mahasiswa UII Yogyakarta

KabarOto.com- "Pendidikan itu menempa kita untuk berkembang, mengolah cara berpikir, menentukan mana yang baik dan benar, mana yang salah untuk tidak dilakukan. Semoga sistem pendidikan di negeri kita bisa memihak kepada anak-anak yang berkarya, riset siang malam di Laboratorium, lebih dipikirkan lagi apa what's next-nya setelah riset, agar semua hasil-hasil riset mampu diimplementasikan dan dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia."

Hal itu diungkapkan Fandi Pasaribu, mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang memiliki karya intelektual mobil listrik berbasis Android, Kali Urang UNISI, menjawab KabarOto saat berbincang santai di bilangan Jakarta Barat, Rabu (2/5/2018), sekaligus mengungkapkan harapannya saat Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasiona, 2 Mei 2018.

Terhalang Dana

Fandi tak sendirian dalam membuat mobil listrik berbasis Android tersebut. Ia dan teman-temannya berkarya di bawah naungan tim riset UASC (Ulil Albab Student Center) UII Yogyakarta. Kerja keras mereka bukan tanpa tantangan, impian mulia mereka untuk mengharumkan nama Indonesia saat ini terhalang besarnya dana untuk pembuatan mobil listrik tersebut.

Fandi menjabarkan total dana yang diperlukan untuk pembuatan mobil listrik sebesar Rp 3,3 miliar. Dengan rincian, Rp 1,5 Miliar dialokasikan untuk biaya pembuatan mobil listrik, sementara Rp 1,8 miliar sisanya untuk biaya akomodasi dan lain-lain selama kompetisi berlangsung.

Baca Juga: Mau Coba Mobil Listrik Buatan Anak Negeri? Datangi Area Test Drive IIMS 2018

Tim riset Ulil Albab Student Center UII Yogyakarta

"Yang kita butuhkan saat ini adalah biaya Rp 1,5 miliar untuk pembuatan mobil, oleh karena itu saya sangat memohon bantuannya dari pihak pemerintah, khususnya Presiden Jokowi, agar berkenan membantu kami untuk mewakili Indonesia di kancah Internasional," ucap Fandi.

Dengan anggaran biaya yang begitu besar untuk pembuatan satu unit mobil listrik, Fandi berpikir hanya bantuan pihak pemerintah lah yang bisa menangangi ini semua. Fandi juga tak menutup kemungkinan jika ada pihak luar atau perusahaan yang ingin membantu menjadi sponsor bagi tim mobil listrik mereka.

Untuk saat ini, Fandi berharap pemerintah bisa secepatnya memberikan bantuan dana, karena untuk saat ini tim UASC sangat membutuhkan dana taktis (cepat). Alasannya tim UASC telah melakukan pendaftaran, biaya pendaftaran tim sendiri ditanggung oleh Kementerian Koordinator Maritim, Luhut Binsar Panjaitan, dan alhamdulliah lolos seleksi untuk mewakili Indonesia di event Internasional.

Biaya Rp 1,5 miliar yang telah disebutkan di atas nantinya dipakai untuk membeli komponen, riset komponen, uji coba komponen yang setiap bulan harus kita laporkan ke pihak panitia Formula SAE Asia. Hal itu juga berlaku saat mereka berkompetisi di Australia.