POPULAR STORIES

Ini Mobil Bekas Paling Laris Di Balai Lelang

Ini Mobil Bekas Paling Laris di Balai Lelang Balai lelang Auksi (Foto: Istimewa)

KabarOto.com - Pandemik Covid-19 memaksa kita untuk menghentikan kegiatan untuk sementara. Tujuannya agar virus Corona tidak semakin menularkan ke banyak orang.

Pemerintah pun menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Semua kegiatan yang mendatangkan orang banyak dilarang, termasuk pameran otomotif. Selain pameran, lelang kendaraan bermotor pun dilarang. Karena kegiatan ini mengundang banyak orang berkumpul di satu tempat.

Baca Juga: Ikut Lelang Mobil Dapat Hadiah Sepeda Motor

Namun, kegiatan balai lelang sudah mulai dimulai. Salah satunya PT Balai Lelang Astra Natra Jaya (Auksi). Mereka melakukan kegiatan ini, namun dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu juga membatasi jumlah peserta lelang serta memberikan nomor kursi agar jarak terjaga dengan aman. Namun sebelum melakukan secara off-line, balai lelang pun melakukan kegiatan dengan cara on-line.

“Pandemik ini jelas mengubah penjualan, kami juga sudah melakukan lelang berbasis online sejak bulan Juli lalu,” terang Bady Qadarsyah, Operation Head PT Balai Lelang Astra Natra Jaya (Auksi). Mereka mengikuti trend penjualan di masa PSBB yaitu secara online.

Merek mobil yang paling bagus penjualannya di balai lelang untuk 5 besar yaitu Toyota 55%, Daihatsu 19%, Suzuki 7%, Mitsubishi 5% dan Nissan 5% dan merek kendaraan lainnya sebanyak 9%.

Untuk Avanza paling laris yaitu 30%, Toyota Innova 19%, Daihatsu Gran Max 12%, All New Daihatsu Xenia 5%, Suzuki APV Luxury 5%, Toyota Rush 3%, Suzuki New Ertiga 2%, Nissan Grand Livina 2%, New Honda Mobilio 2%, Daihatsu Terios 2 % dan lain-lain 18%.

Baca Juga: Kehabisan Dodge Challenger Demon? Jangan Sedih, Ikut Lelang Saja

Lalu bagaimana jika masyarakat yang ingin berburu mobil bekas di balai lelang, Bady memberi informasi penting. Ketahui dulu harga pasaran mobil yang akan diburu, di diler-diler mobil bekas.

“Di balai lelang, peserta sering kali nafsu untuk menaikan harga, jadinya bisa lebih mahal dari pasaran,” papar Bady lagi.