POPULAR STORIES

Jadi Campuran BBM Kendaraan, Bioetanol Akan Dikembangkan Secara Masif

Jadi Campuran BBM Kendaraan, Bioetanol Akan Dikembangkan Secara Masif Foto : Kementerian ESDM

KabarOto - Terus melakukan inovasi, Pemerintah akan fokus mengembangkan Bioetanol sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor. Melalui Kementerian ESDM, pengembangan telah memasuki skala pilot project untuk menghitung kualitas bahan bakar yang dihasilkan dan nilai ekonominya.

"Pengembangan bahan bakar nabati yang renewable dan terbukti dapat meningkatkan perekonomian rakyat kecil. Ini sesuatu yang bagus dan sudah ada contohnya di beberapa negara tropis seperti di Brazil," ujar Arifin Tasrif selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di kantor Kementerian ESDM.

Baca Juga : Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, BP dan Vivo Per 1 Juli 2023

Dalam penjelasannya, Arifin menyebut pengembangan jenis bahan bakar baru harus melalui serangkaian tahapan dan pengujian agar layak diproduksi secara massal.

"Kita saat ini baru pada tahap pilot, baru akan ada scale up. Nanti baru dianalisa keekonomiannya dan selama itu harus juga ada free marketing. Uji coba dulu respon dari masyarakat baik atau tidak kemudian kualitasnya bagus atau tidak dan memang harus ada tahap-tahapan seperti itu. Dan jika sudah skala besar, kita akan bangun industrinya. Pasti kita harus menuju ke sana karena kita masih punya lahan yang luas," tuturnya.

Foto : Kementerian ESDM

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan program Bioetanol Tebu untuk Ketahanan Energi. Peresmian ini dilaksanakan di sela kunjungan kerja di pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara (Enero), Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Tim Studi Bioetanol ITB juga telah melakukan kajian pencampuran etanol 5% ke dalam Pertalite (RON 90) sehingga kualitasnya akan setara dengan Pertamax (RON 92).

Baca Juga : Pertamina Kembali Sesuaikan Harga BBM Non Subsidi Per 1 Juli 2023

Penggunaan bioetanol sebagai bahan campuran BBM diklaim mampu menurunkan impor BBM jenis bensin serta polutan emisi kendaraan, dan menciptakan potensi lapangan kerja di sektor pertanian dan produksi bioetanol.

Manfaat lain bioetanol juga meliputi potensi pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 43% termasuk CO2, NOx dan Partikel PM2.5 dan meningkatkan bauran energi terbarukan Indonesia yang ditargetkan mencapai 23% pada tahun 2025.

Penurunan emisi dapat terjadi karena etanol sebagai gasohol memiliki nilai oktan sebesar (RON) 128, sehingga pencampuran dengan bensin akan meningkatkan kadar oktan dan kualitas pembakaran BBM.