POPULAR STORIES

Jangan Salah, Kenali Jenis Pelumas Kendaraan Berdasarkan Fungsinya

Jangan Salah, Kenali Jenis Pelumas Kendaraan Berdasarkan Fungsinya Kipli/ KabarOto

KabarOto.com - Bagi Sobat KabarOto yang paham tentang otomotif, mungkin membedakan jenis pelumas atau cairan memang sudah jadi rutinitas dalam perawatan kendaraan.

Berbeda dengan Sobat yang tidak biasa atau baru saja berkutat dengan kendaraannya sendiri, hal tersebut mungkin bisa jadi membingungkan. Nah, coba simak tips di bawah ini.

1. Oli Mesin

Dilihat dari penggunaannya berdasarkan dari mesin, oli atau pelumas ini terbagi 2, yaitu oli mesin bensin dan oli mesin diesel.

Oli tersebut juga terbagi lagi, seperti oli sintetik dan full sintetik yang bisa dibaca dari keterangan pada kemasan.

"Pelumas wajib diganti setiap 6 bulan sekali, agar mesin mobil dapat bekerja prima. Oli mesin yang kurang baik membuat komponen mesin tidak mendapatkan pelumasan yang optimal, bahkan turun mesin," ujar Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000.

Baca juga: Pentingkah Engine Flush Tiap Ganti Pelumas? Ini Penjelasannya

2. Oli Transmisi

Sesuai dengan namanya oli ini akan berfungsi melumasi bagian kmponen dari transmisi. Oli transmisi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu oli transmisi manual dan transmisi matik.

"Untuk manual, sebaiknya dilakukan penggantian 40 ribu kilometer. Sementara untuk oli transmisi matik, jadwal penggantiannya disesuaikan dengan buku pedoman pemilik dan buku service," jelasnya.

3. Oli Differential (Gardan)

Oli ini diberikan untuk mobil dengan penggerak belakang, dan dilakukan penggantian 40 ribu km.

Efeknya bila oli ini tak dilakukan penggantian secara teratur, maka pelumasan di area tersebut akan menjadi berkurang, dan cepat aus.

4. Cairan Rem

Ini merupakan bagian dari cairan yang harus rajin dilakuan perawatan, dan jangan sampai terlewat. Rekomendasinya dilakukan penggantian atau dikuras setiap 40 ribu km.

Baca juga: Apa Jadinya Kalau Volume Oli Terlalu Sedikit Atau Banyak Di Mesin?

Dampak dari telat melakukan penggantian cairan rem, akan tejadi pengurangan kualitas cairan rem, dan kinerja rem jadi berkurang.

5. Oli Power Steering

Terakhir ada oli power steering, biasanya diganti ketika ada keluhan setir berat pada kendaraan, atau ada kebocoran oli pada power steering. Oli ini umumnya digunakan pada kendaraan yang menggunakan tipe fluida.

Biasanya penggantian oli dilakukan pada 40 ribu km, atau untuk mobil yang jarang digunakan selama 2 tahun, mana yang tercapai lebih dahulu.