POPULAR STORIES

Kamu Harus Tahu, Ini Perbedaan Fasilitas SPBU Pertamina Berdasarkan Warna

Kamu Harus Tahu, Ini Perbedaan Fasilitas SPBU Pertamina Berdasarkan Warna Dok : Pertamina

KabarOto.com - SPBU Pertamina memang selalu paling mudah ditemui di jalan, namun apa Sobat KabarOto pernah memperhatikan kalau ternyata setiap SPBU Pertamina punya kode warna tersendiri.

Kalau kita perhatikan, di setiap SPBU Pertamina memiliki warna dasar merah, dengan warna lainnya yakni merah, biru dan hijau. Lalu namanya juga berbeda, ada Pasti Pas, Pasti Prima, dan Green Energy Station (GES).

SPBU Pasti Pas dengan warna dominan warna merah

Baca juga: Data Pembelian BBM Tercatat Secara Daring Dengan Sistem Subsidi Tepat MyPertamina

“Di Pasti Prima warna biru itu layanan Non Fuel Retailnya lebih lengkap seperti C-store, ATM, Food & Beverage, Auto Care dan LPG Outlet (Bright Gas). Kalau di Pasti Pas warna merah tidak selengkap itu,” papar Manager Corporate Secretary & Legal PT Pertamina Retail Achmad Wahyudi.

SPBU Pasti Prima berwarna biru dengan fasilitas lebih lengkap

Sementara jika SPBU memiliki warna hijau, itu adalah inovasi baru yang dioperasikan dengan konsep ramah lingkungan disebut dengan Green Energy Station (GES).

Berbeda dari SPBU biru dan merah, GES menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai salah satu sumber energi mandiri, dan ramah lingkungan.

Selain itu, GES juga memiliki layanan yang tidak dimiliki oleh SPBU Pertamina berwarna biru dan merah, yakni Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau charging station dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Baca juga: Konsep Beda Bakal Ada Di Pertamina The Elite Showcase 2023

SPBU GES aksen hijau, dilengkapi fasilitas SPKLU dan SPBKLU

Sudah ada sekitar 76 SPBU GES yang diluncurkan oleh Pertamina Patra Niaga. Lalu penggunaan PLTS juga memberikan dampak cukup signifikan mengurangi polusi, efek rumah kaca, dan efisiensi biaya operasional SPBU. “Untuk SPBU dengan kapasitas Solar PV 6.3 Kwp, rata-rata penghematan per bulannya sekitar 12,5 persen dari total penggunaan listrik untuk operasional," jelas Wahyudi.