POPULAR STORIES

Ketua Komisi VII DPR RI Jabarkan Potensi Kendaraan Listrik Di Indonesia

Ketua Komisi VII DPR RI Jabarkan Potensi Kendaraan Listrik di Indonesia Foto: Kipli, KabarOto, PEVS

KabarOto.com - Kegiatan di gelaran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 dihadiri Ketua Komisi VII (Bidang Energi, Sumber Daya Mineral, Riset, Teknologi, Inovasi dan Perindustrian) DPR RI Sugeng Suparwoto.

Menurut Sugeng, energi fosil yang meliputi minyak, gas dan batubara hari ini menimbulkan problem sistemik karena bersifat polutif, keberadaan yang semakin terbatas dan rentan dalam harga internasional yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk faktor politik.

Ia menambahkan, Indonesia bertekad untuk mengurangi emisi karbon. “Hari ini, BBM kita sangat tergantung dari impor dan berimplikasi pada APBN kita berjumlah Rp 426 triliun sedangkan pada tahun 2023 mendatang, subsidi APBN diperkirakan akan naik menjadi Rp 502 triliun," ujarnya.

Baca juga: Deretan Agenda Pendukung Gelaran PEVS 2022

Menurutnya, semua pihak harus bersepakat untuk menekan serendah mungkin karbon yang muncul dari energi fosil. "Kita baru 14% kurang lebih memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT). Dengan adanya perubahan suhu yang sangat signifikan, sehingga perlu untuk menekan penggunaan energi fosil dan meningkatkan penggunaan EBT,” tegas Sugeng.

Ia mengatakan, Indonesia kaya akan EBT. Pertama energi surya dengan potensi 3000 GW seluruh Indonesia sedangkan hari ini total listrik se-Indonesia baru 65 GW, dan cadangan yang bisa segera diinstal adalah 220 GW.

Baca juga: Ambisi Adik Kandung Jusuf Kalla Lahirkan Mobil Listrik Karya Anak Bangsa Di PEVS 2022

EBT lain yang dimiliki Indonesia adalah Hidro, Bioenergi, Bayu, Panas Bumi dan Laut. “Maka dari itu, saya mendorong agar adik-adik mahasiswa untuk terus inovatif memecahkan persoalan energi fosil dan bertransformasi menuju EBT," tandasnya.

Manfaat EBT yang dapat dirasakan antara lain, menurunkan emisi dan menyerap tenaga kerja. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi EBT melimpah hingga 420 GW.

"Nilai investasi EBT dari Foreign Direct Investment sebesar $13,3 triliun untuk investasi new power generation assets hingga 2050 secara global. EBT dapat meningkatkan keuntungan ekonomi 3 hingga 8 kali lipat, dan cadangan nikel Indonesia menjadikan Indonesia pemain kunci global untuk industri baterai listrik sebagai komponen utama era elektrifikasi,” tambah Sugeng.