KabarOto.com - Cuaca panas menyelimuti balapan double-header di Formula E Jakarta E-Prix 2023. Ban mobil para pembalap dituntut untuk memiliki daya cengkram kuat di sirkuit sepanjang 2,37 kilometer tersebut.
Setelah pertarungan pada beberapa lap, Pascal Wehrlein dari Jerman (Tim Formula E TAG Heuer Porsche) mengambil bendera kemenangan setelah 36 lap.
Pada hari Minggu, Maximilian Günther dari MSG Maserati menciptakan penampilan yang luar biasa dibandingkan hari Jum'at dan Sabtu, dengan kembali mengamankan pole position di ajang balap Formula elektrik tersebut.
Baca Juga: Galeri Keseruan Balap Formula E Jakarta E-Prix 2023
“Mengingat kondisinya, kami mengharapkan suhu permukaan trek yang jauh lebih tinggi. Namun, ban mengatasi panas dengan baik dan para pengemudi juga tahu betul bagaimana mengelola produk ini. Debu di trek juga tidak menimbulkan masalah. Bahkan menjelang akhir balapan, mereka masih mungkin untuk menyerang dengan tepat di trek, tanpa kehilangan grip," ujar Kim Youngsoo selaku Vice President Motorsport Hankook.
Cuaca menjadi topik utama antara tim dan pembalap di Jakarta. Suhu sekitar 35 derajat Celcius dan tingkat kelembaban yang tinggi sekitar 66 persen menjadi ujian sebenarnya bagi semua orang yang terlibat.
Baca Juga: Kata Tim Tag Heuer Porsche Formula E Soal Balap Jakarta E-Prix 2023
Pascal Wehrlein pun mengatakan bahwa ban tersebut sangat cocok untuk tipikal trek Jakarta, "Terutama karena di sini agak panas. Ban ini benar-benar konsisten dalam balapan. Kerja bagus, Hankook!,” ujarnya.
Günther juga mengklaim, dirinya dapat mengatur pemakaian ban selama balapan penuh, dan masih memiliki kecepatan yang baik di garis akhir. "Bannya sangat konsisten, hal tersebut tentunya memberikan kepercayaan diri,” katanya.
