KabarOto.com – Serangkaian kebakaran yang disebabkan oleh baterai kendaraan listrik, membuat Hyundai Motor Co, tertimpa masalah.
Seorang pegawai negeri Korea Selatan, bernama Kim yang memiliki Hyundai Kona menjadi salah satu korban diantara 200 korban lainnya. Mengakibatkan pabrikan asal Korea Selatan ini mendapatkan gugatan class action beberapa waktu lalu.
Kim yang sudah memulai upaya petisi menuntut Hyundai, setelah mobil listriknya terbakar di lingkungannya yang menyebabkan sekitar 20 warga untuk mengungsi dari rumah mereka.
Menurut pengacaranya, mereka menuntut sekitar 8 juta won per penggungat. Tapi, mereka bisa meningkatkan permintaan saat persidangan sudah berjalan.
Baca Juga : Ini Menariknya Daihatsu Sirion Bagi Milenial
Selain menuntut ganti rugi dalam bentuk uang, penggugat ingin Hyundai mengganti seluruh paket baterai yang merupakan bagian paling mahal dari kendaraan EV mereka.
Selain Hyundai, beberapa produsen mobil seperti GM, BMW, dan Ford Motor juga mengalami hal yang sama. Mereka menilai ini adalah tantangan yang dihadapi industri dalam mengelola risiko teknologi baru dan tekanan untuk meningkatkan produksi dan kinerja baterai.
Badan keamanan Korea Selatan sedang menyelidiki penyebab kebakaran Kona, dan bergantung pada hasilnya. Hyundai dan LG Chem dapat menghadapi biaya hingga 540 juta dolar AS jika mereka harus mengganti semua baterai yang terkena dampak.
Sementara itu, Hyundai mengatakan penyebab kebakaran itu tidak jelas. Tetapi, pihaknya menduga bahwa kerusakan internal pada baterai mungkin menjadi penyebabnya, pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut dengan pemasoknya dan kementerian transportasi.
