Krisis Red Bull Racing, Masalah Keseimbangan Hingga Mesin jadi Pengaruhi Performa


Foto: KabarOto
KabarOto.com - Red Bull Racing sedang dalam krisis, usai masalah keseimbangan yang belum selesai hingga mempengaruhi performa mobil di lintasan. Kini terbaru adalah perihal mesin, kalah kecepatan dari tim-tim lainnya sehingga kerap dengan mudah di salip pembalap tim lain.
Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, telah mengakui bahwa Red Bull perlu "mengubah seluruh mobilnya" jika ia ingin kembali ke jalur kemenangan, karena ia mengungkapkan bahwa kini berjuang melawan masalah mesin selama F1 Italia kemarin yang mengecewakan.
Baca Juga: 6 Pembalap Muda di Formula 1 Musim 2025

Setelah sesi kualifikasi yang buruk membuatnya memulai balapan dari posisi ketujuh di grid, pembalap Belanda itu hanya mampu memperbaiki satu posisi selama balapan 53 lap, finis 37,9 detik di belakang pemenang balapan Charles Leclerc (Scuderia Ferrari).
Red Bull Racing RB20 tidak mampu menyamai kecepatan tim-tim papan atas lainnya, dan menjalankan strategi dua pit stop yang tidak berkontribusi untuk meningkatkan hasil mereka, padahal pembalap yang hanya melakukan satu pit stop (Charles Leclerc) menang di depan para pendukung setia Ferrari.
Untuk menambah masalah Red Bull, Verstappen mengungkapkan bahwa ia telah menderita masalah mesin yang membuatnya finis di posisi keenam.

Meskipun mengamankan posisi lima besar di F1 Azerbaijan (15/09) pada menit terakhir, Verstappen mengalami balapan yang sulit di Sirkuit Baku karena lalu lintas dan mobil yang "tidak terkendali" secara signifikan memengaruhi penampilannya.
Berkat tabrakan dramatis di putaran kedua terakhir antara rekan setimnya Sergio Perez dan Carlos Sainz (Scuderia Ferrari), Verstappen melewati garis finis di posisi lima.
Dengan hasil tersebut, pesaing utama di kejuaraan dunia Formula 1 2024 adalah Lando Norris (McLaren), pembalap Inggris tersebut finis keempat di Baku dan membuatnya berhasil memangkas jarak dengan Verstappen menjadi 59 poin di klasemen pembalap.
Baca Juga: Jonathan Wheatley Tinggalkan Red Bull Racing, Demi jadi Kepala Tim Audi

Verstappen mungkin memulai musim dengan perkasa, tetapi ia sekarang hanya memiliki kesempatan meraih satu podium dari lima balapan terakhir, dengan Red Bull Racing RB20 terbukti menjadi sosok yang lebih bermasalah untuk diatur.
Kondisi yang kurang menyenangkan itu, bisa saja memicu Verstappen untuk kembali berpikir bertahan di tim. Apalagi gencar isu jika ia dan Adrian Newey sangat dekat, bisa jadi kemungkinan Aston Martin akan membajak Verstappen untuk musim depan.
Christian Horner selaku kepala tim Red Bull Racing, harus cepat berbenah baik khususnya memperbaiki performa RB20. Bukan tidak mungkin keperkasaan Verstappen di awal lomba akan menjadi bumerang, juara dunia 3 kali itu kemungkinan bisa gagal untuk meraih juara dunia keempat kali di musim ini.
Tags:
#F1 2024 #Formula 1 #Red Bull Racing