Jonathan Wheatley Tinggalkan Red Bull Racing, Demi jadi Kepala Tim Audi

KabarOto.com - Internal Red Bull Racing ditinggalkan tokoh seniornya lagi, kali ini Jonathan Wheatley akan hijrah ke Tim Audi. Ia akan menjabat sebagai Kepala tim Audi, perannya akan ikut membangun tim yang akan berlaga di ajang Formula 1 mulai 2026.

Wheatley telah menjadi tokoh senior yang signifikan selama hampir dua dekade bersama organisasi tersebut dan memainkan peran kunci dalam memenangkan 13 Kejuaraan Dunia.

"Hubungan kami dengan Jonathan telah berlangsung lama dan sukses, selama lebih dari 18 tahun," ujar Christian Horner selaku kepala tim Red Bull Racing.

Baca Juga: Tim Audi Tampil Lebih Awal di Game F1 22

Horner menambahkan jika Wheatley punya kontribusinya terhadap enam Gelar Konstruktor Dunia dan tujuh Kejuaraan Pembalap Dunia, pertama sebagai Manajer Tim dan terakhir sebagai Direktur Olahraga akan selamanya menjadi penanda dalam sejarah tim Red Bull Racing.

Red Bull mengatakan Wheatley akan tetap menduduki jabatannya hingga akhir musim 2024, sebelum memasuki masa cuti pada tahun 2025. Semua orang di Oracle Red Bull Racing dan Red Bull Technology mendoakan yang terbaik untuknya dalam peran barunya dan ingin mengucapkan terima kasih kepada Jonathan.

Red Bull Racing memiliki kekuatan dan kedalaman yang luar biasa dan ini memberikan kesempatan untuk mengangkat orang lain dalam tim. Pihak Red Bull Racing akan mengumumkan struktur tim yang baru dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Konflik Internal Red Bull Racing, Adrian Newey Menuju Pintu Keluar

Audi juga kemudian mengonfirmasi penunjukan tersebut, dengan pernyataan Gernot Dollner selaku CEO AUDI AG, ia mengatakan bahwa senang telah berhasil mendapatkan Jonathan Wheatley sebagai Kepala Tim untuk tim Formula 1 di masa mendatang.

"Jonathan telah memainkan peran utama dalam banyak kemenangan balapan Formula 1 dan gelar Kejuaraan Dunia dalam karier Formula 1-nya sejauh ini, dan memiliki pengalaman yang luas di paddock. Ia merupakan tambahan yang sangat berharga bagi tim kami," pungkas Gernot Dollner.