KabarOto.com - Generasi terbaru Nissan Leaf baru saja diperkenalkan pada tahun 2017 dan telah menerima lebih dari 20.000 pesanan dari seluruh Eropa dan lebih dari 300.000 unit telah sampai ke konsumen di seluruh dunia.
Dan saat ini Nissan berencana akan menjual 1 juta unit dari total penjualan pada tahun 2022. Karena mengalami kendala, Leaf tidak akan dapat mencapai tujuan itu sendirian, sehingga Nissan mengumumkan rencananya untuk menjadi pemain tunggal terbesar di segmen pasar yang sedang berkembang, dilansir Autoevolution, Sabtu (23/3).
Selama beberapa tahun ke depan, Nissan akan meluncurkan 8 kendaraan listrik murni baru, termasuk beberapa yang ditujukan untuk Cina.
Namun bukan hanya Nissan yang akan memproduksi banyak mobil listrik. Infiniti menrencanakan akan memproduksi mobil listriknya pada tahun 2021.
(Baca Juga : Nissan Akan Luncurkan Altima 2019 Bulan Maret)
Di Cina, Nissan akan memperkenalkan pada awalnya segmen baru mobil listrik yang berasal dari model Leaf, kemudian diikuti oleh model lainnya yang diproduksi bersama dengan Dongfeng untuk model SUV segmen A lalu akan dilengkapi dengan dua model lainnya yang dijual dengan menggunakan merek Venucia.
Pabrikan memperkirakan bahwa mobil listrik akan menyumbang 40% dari penjualan termasuk dengan model hybrid e-power di Jepang dan Eropa pada tahun 2022, dan tambahan 20-30% akan didapatkan melalui penjualan di Amerika Serikat pada tahun 2025.
Selain kendaraan listrik, Nissan juga berencana untuk berinvestasi dalam pengembangan sistem otonom, dengan mempersiapkan 20 model untuk pasar yang sama, Nissan akan menampilkan teknologi ProPilot selama 4 tahun ke depan.
"Produksi dan strategi teknologi kami didedikasikan untuk memposisikan Nissan untuk memimpin evolusi otomotif, teknologi dan bisnis," kata Philippe Klein, Chief Officer Perencanaan Nissan.
"Upaya kami terfokus pada pengiriman Nissan Intelligent Mobility yang mencakup 3 elemen inti dari elektrifikasi, penggerak otonom, konektivitas dan layanan mobilitas baru," tandasnya
