Penjualan Mobil di Indonesia Tak Lebih dari 1 Juta Unit, Ini Alasanya


Ilustrasi pabrik Suzuki (Foto: Suzuki)
KabarOto.com - Selama 10 tahun terakhir angka penjualan tertinggi kendaraan roda 4 di Indonesia berada pada angka 1,2 jutaan, pada tahun 2013.
Bahkan memasuki akhir tahun 2024 ini, penjualan mobil mengalami penurunan hingga 17,1 persen dibandingkan tahun lalu. Data diambil dari Gaikindo mulai dari bulan Januari-Agustus.
Baca Juga: Penjualan Hyundai Ioniq 6 Kalah Jauh Dari BYD Seal, HMID Buka Suara
Tahun lalu di periode yang sama, industri otomotif mampu menghasilkan 675.859 unit penjualan, sedangkan di tahun ini baru mencapai 584.857 unit, hal tersebut membuat Gaikindo merevisi angka penjualan di angka 850 ribu.
Iwan Setiawan, CEO of MarkPlus,Inc. & Marketeers dan Co-Author of Marketing X.O Series mengungkapkan alasan, kenapa masih banyak masyarakat Indonesia yang enggan membeli mobil baru dengan 4 alasan.
Alasan pertama karena harga mobil baru yang cukup mahal, kemudian pajak tinggi, nilai leasing terlalu tinggi dan lebih memilih membeli mobil bekas.
"Dari hasil survey cepat yang kami lakukan, dari sebanyak 169 orang mengungkapkan empat alasan yang menjadi halangan pembelian mobil baru di Indonesia, yaitu terlalu mahal harga suatu mobil baru, harga pajak yang tinggi, hasil leasing terlalu tinggi dan lebih memilih membeli mobil bekas," ungkap Iwan, saat diskusi industri otomotif bertajuk "Automotive Industry Outlook" Rabu (06/11/2024) di MarkPlus Main Campus, Jakarta Selatan.
Masyarakat menurut dia memiliki batasan minimal, pembelian berada di angka 200-300 jutaan, sedangkan kendaraan yang diinginkan berada di angka 500 jutaan.
Alasan lain karena masyarakat menengah ke atas lebih mengutamakan inovasi baru dari sebuah mobil, sedangkan di kelas bawah menginginkan harga murah untuk suatu kendaraan.
Baca Juga: Gaikindo Minta Pemerintah Tunda Aturan Wajib Asuransi TPL
Kenapa bisa hal itu terjadi, menurut Iwan karena adanya sentimen yang diakibatkan dari suatu merek besar hanya menghadirkan suatu ubahan kecil di setiap tahunnya pada produk mereka, sedangkan di sisi lain, ada merek baru memiliki inovasi baru, namun menimbulkan banyak pertanyaan akan produk yang diluncurkan.
"Ada satu merek besar yang setiap tahun, hanya menghadirkan pembaruan kecil, satu sisi ada merek dengan lompatan besar (inovasi terbaru) tetapi masih menghadirkan pertanyaan besar. Hal tersebut yang menyebabkan masyarakat bingung untuk menentukan pilihan di suatu produk." Jelasnya.
Tags:
#Automotive Industry Outlook #GAIKINDO