Masih Banyak yang Suka, Begini Kinerja Sistem Pengereman Tromol

KabarOto.com - Sebagian pemilik kendaraan menginginkan rem cakram, karena dianggap lebih menggigit dan selalu pakem. Namun ada juga sebagian orang yang masih suka dan beranggapan sistem rem tromol, karena lebih pakem saat hujan.

Kedua jenis rem tersebut memang memiliki fungsi yang sama, namun ada kelebihan dan kekurangan dari keduanya. Rem dengan jenis cakram memang lebih pakem jika dibandingkan dengan tromol. Pelepasan panas rem cakram lebih baik dari rem tromol. Untuk menuruni turunan yang curam rem cakram lebih menggigit daripada tromol. Kampas rem cakram juga tidak cepat panas ketimbang dengan tromol.

Baca Juga: Ceroboh Upgrade Sistem Pengereman Aftermarket Malah Bikin Petaka, Ini Penjelasannya

"Meski demikian, tromol juga memiliki keunggulan, diantaranya adalah saat musim hujan atau setelah melewati genangan air. Karena sistemnya yang tertutup membuat rem tromol ini tidak membuat air masuk dan membasahi permukaan rem dan kampasnya," kata Budi Punggawa bengkel JMS, Jakarta Barat.

Pian, dari Kawasaki Junior Product mengatakan, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. "Rem tromol memiliki metode gesekan antara kampas dengan komponen berbentuk mangkuk. Arah gesekan pada rem ini saling menjauhi, sehingga tromol yang terhubung dengan roda diletakkan di sisi luar dari dua kampas rem," katanya.

Baca Juga: Terjang Genangan Ternyata Berdampak Negatif untuk Pengereman Mobil, Begini Antisipasinya

Ia bilang, kelebihan rem ini kampas berukuran lebar, terlihat lebih kuat. Sistem pengereman ini aman dari kotoran yang dapat menempel dari luar, karena tertutup. Permukaan kampas yang lebar membuat daya pengeraman kuat dan prosesnya lembut.

Sayangnya rem ini sudah mulai ditinggalkan oleh pabrikan untuk kendaraan barunya. Namun, sebagian kendaraan dengan mesin kecil masih bisa menggunakan rem ini. Kekurangan rem ini, menurut Pian daya pengeremannya hanya 70%, dan gampang panas karena model perangkatnya tertutup.