KabarOto.com - Kesulitan Yamaha di MotoGP 2023, menurut Maverick Vinales merupakan permasalahan yang sudah ada sejak tiga tahun lalu. Dan kepindahannya dari pabrikan Jepang adalah keputusan yang tepat.
Diketahui Vinales berpisah dengan Yamaha pada tahun 2021, dia pindah lebih cepat dari durasi kontraknya. Total, Yamaha dan Vinales telah bersama selama lima tahun.
Vinales meraih delapan kemenangan saat mengendarai Yamaha YZR-M1, dan pencapaian terbaiknya adalah meraih posisi ketiga klasemen MotoGP di tahun 2017 dan 2019.
Baca Juga: Punya Pengalaman Saat Zaman Valentino Rossi, Yamaha Yakin Bangkit Di MotoGP
Permasalahan sudah muncul sejak lama, namun puncaknya terjadi pada tahun 2021, di mana motornya mogok di MotoGP Styria. Akibatnya, Vinales harus start dari pit-lane.
Kemudian Vinales memutuskan kembali ke paddock karena masalah teknis, dia merasa frustasi yang ditunjukkannya dengan menggeber mesin motornya hingga RPM tinggi saat perjalanan ke pit lane.
Vinales diduga mengutak-atik motornya secara ilegal, lalu dia dihukum Yamaha dengan larangan tampil di dua edisi MotoGP 2021, lalu Vinales dipecat dan pindah ke Aprilia.
Baca Juga: Track Limit Bikin Brad Binder Kehilangan Dua Podium Di MotoGP Belanda
Setelah dua tahun berpisah dengan Yamaha, Vinales mengaku tidak menyesal dengan keputusannya.
"Saya pikir waktu juga yang menunjukan kenapa saya pergi dari sana. Pebalapnya melakukan protes, seperti apa yang saya lakukan tiga tahun lalu," ungkap Vinales.
Sebelumnya, Fabio Quartararo mengeluhkan performa Yamaha YZR-M1 2023 yang memiliki masalah pada performa saat menikung kecepatannya tidak maksimal. Selain itu, motor ini punya masalah grip pada roda depan, sehingga kesulitan untuk menyalip.
