POPULAR STORIES

MG Luncurkan ZS, Honda Tetap Percaya Diri Dengan HR-V

MG Luncurkan ZS, Honda Tetap Percaya Diri dengan HR-V MG ZS

KabarOto.com - Menyusul BMW, Daihatsu dan Toyota, dalam situasi meluasnya penyebaran Virus Corona. MG Motor Indonesia, hari ini (24/3) secara resmi meluncurkan MG ZS, melalui cara digital di saluran Youtube.

Mengusung mesin berkode 15S4C 1.498 cc, DOHC 4-silinder 16 katup VTi-TECH, injeksi bahan bakar multi-point, MG ZS memiliki tenaga maksimum sebesar 114 dk yang dikirimkan ke roda, melalui transmisi otomatis dengan sistem triptonic.

Baca Juga: Honda Civic Type R Limited Edition, Lebih Fokus Ke Sirkuit

Kendaraan dari merek asal Inggris tersebut, diprediksi bakal bersaing ketat dengan para pesaing di kelasnya, yang sudah lebih dulu hadir Indonesia. Seperti Honda HR-V dan Suzuki XL-7.

Lantas, bagaimana tanggapan Honda dengan kehadiran MG ZS? Apalagi harga yang diberikan cukup bersaing. MG sendiri, menghadirkan dua model sekaligus produk anyarnya tersebut. Pertama adalah ZS Excite seharga Rp 255.8000.000 dan MG ZS Ignite Rp 289.800.000.

Honda HR-V

"Saya rasa konsumen sekarang ini memilih kendaraan bukan dari kebaruan dan harga jual saja yah. Tapi mereka melihat juga, performa, pelayanan purna jual, dan juga resale value nya," ujar Yusak Billy, Business Innovation Sales & Marketing Director PT HPM.

Meski begitu, pria ramah tersebut mengaku akan terus melihat perkembangan produk terbaru MG tersebut. "Namun kami tetap memonitor perkembangannya kedepan untuk produk baru (MG ZS) ini," tuturnya saat dihubungi KabarOto melalui pesan singkat.

Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona, TransJakarta Beri Aturan Ini Ke Penumpang

Yusak mengaku, pihaknya masih optimis dan percaya diri dengan model HR-V saat ini. Namun, saat ditanya lebih jauh mengenai kemungkinan Honda, akan melakukan penyegaran pada HR-V, Yusak mengatakan hal tersebut menjadi salah satu strategi.

"Penyegaran (produk) memang menjadi strategi, dalam meningkatkan penjualan. Namun model dan kapan waktunya, masih kami pertimbangkan sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan konsumen," jelas Yusak.