KabarOto.com – Kota Surabaya, Jawa Timur berencana mulai menerapkan tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dengan memanfaatkan CCTV (Closed Circuit Television) pada bulan Januari 2020.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, awalnya peraturan e-Tilang dengan memanfaatkan CCTV tersebut akan diberlakukan mulai Selasa 14 Januari 2020. Namun jadwal tersebut diundur hingga tanggal 16 Januari 2020.
Baca Juga: Test Drive Honda CR-V 1.5L Prestige Turbo - Bongsor Bertenaga Besar
Seperti dikutip dari FaktualNews, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Adhitya Panji Anom mengungkapkan, mundurnya jadwal penindakan lantaran pejabat Kakorlantas Mabes Polri yang akan meresmikan pelaksanaan sistem ini sedang berhalangan.
"(Penindakan) diundur dua hari karena mengikuti jadwal Kakorlantas yang akan meresmikan. Jadwalnya hari Kamis, jadi habis dilaunching nanti baru penindakan," ujar Adhitya.
Atas mundurnya jadwal penindakan ini, maka para pelanggar lalu lintas yang terekam CCTV di Jalanan Surabaya, sampai hari ini, untuk sementara hanya diberi tilang simpatik, sama seperti pada masa uji coba sebelumnya yang dimulai sejak (8/1).
Selama masa uji coba, bila menemukan pelanggar lalu lintas, polisi akan tetap mencetak surat pelanggaran dan tilang. Namun, surat tersebut masih berlogo uji coba dan tanpa disertai sanksi denda.
"Nanti akan disampaikan pada saat pelanggar mengkonfirmasi di Siola (Surabaya). Bahwa masih uji coba, hanya ditegur simpatik saja," lanjutnya.
Hingga kemarin, pihaknya menyebut ada ratusan kendaraan berbagai jenis terekam CCTV yang diduga melanggar lalu lintas. Seratus di antaranya diberi teguran simpatik.
Adhitya memprediksi, saat penindakan tilang diberlakukan besok, jumlah kendaraan yang melanggar bakal turun. Sebab, masyarakat dianggap telah mengetahui peraturan tersebut.
Baca Juga: Pelanggar Dari Luar Surabaya Bisa Dikenai Tilang ETLE
Untuk tahap awal, rencananya ada 20 CCTV yang tersebar di beberapa titik Kota Surabaya dengan dilengkapi sistem ETLE.
"Ini bertujuan untuk menghindari kecelakaan lalu lintas, sebab selama ini banyak pengendara yang melawan arus, bahkan melebihi batas kecepatan yang ditetapkan dan sebagainya," kata Risma.
