POPULAR STORIES

Pekerjakan 1,5 Juta Orang, Indonesia Jadi Pasar Otomotif Terbesar Di Asia Tenggara

Pekerjakan 1,5 Juta Orang, Indonesia Jadi Pasar Otomotif Terbesar di Asia Tenggara

Kabaroto.com - Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengemukakan, kemenperin bertekad semakin memacu kinerja dua sektor industri binaannya yang masuk prioritas pengembangan dalam Making Indonesia 4.0, yakni industri otomotif dan elektronika.

Kedua sektor tersebut saat ini telah menerapkan industri 4.0 yang dapat meningkatkan daya saingnya.

“Keuntungannya dalam bertransformasi digital, antara lain adalah dapat meningkatkan daya saing, mengurangi cost, meningkatkan revenue, dan memiliki kesempatan untuk memperluas market secara global,” terangnya.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Stop Jual Kendaraan Bermesin Konvensional Tahun 2050

Taufiek memaparkan bahwa Indonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Ekosistem di sektor ini telah mempekerjakan lebih dari 1,5 juta orang. Saat ini, industri otomotif Indonesia didukung oleh industri komponen tier 1, 2 dan 3 yang berperan penting terhadap produktivitasnya.

"Pemerintah terus meningkatkan ekosistem industri otomotif ini karena membawa dampak luas bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Apalagi, Pemerintah Indonesia sedang fokus dalam pengembangan industri kendaraan listrik. Sudah ada beberapa peraturan dan kebijakan yang diterbitkan dalam upaya memberikan kemudahan untuk mendatangkan investor di Tanah Air.

“Salah satu investasi yang digenjot adalah pengembangan baterai. Sebab, itu merupakan komponen utama dalam electric vehicle (EV), dan Indonesia punya raw material-nya berupa aluminium, tembaga, graphite, nikel, mangan, dan cobalt,” ungkapnya.

Baca Juga: Pemerintah Gandeng Wuling Dalam Perkembangan Mobil Listrik

Menurut Taufiek, Indonesia telah menerapkan peta jalan pengembangan kendaraan listrik melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 tahun 2020.

“Sangat penting untuk investor berinvestasi di Indonesia karena kami yakin di masa depan akan terjadi peningkatan demand EV di dunia. Indonesia punya target pengembangan komponen utama untuk EV seperti baterai, motor elektrik, dan inverter," tutup Taufiek.