POPULAR STORIES

Pemerintah Tanggung PPnBM Mobil 100% Maret Sampai Mei 2021

Pemerintah Tanggung PPnBM Mobil 100% Maret Sampai Mei 2021 Kendaraan yang mendapatkan PPnBM 0 persen 1.500cc ke bawah dan komponen lokal 70%

KabarOto.com - Dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat menengah ke atas, Pemerintah melalui Menteri Keuangan memberikan insentif membebaskan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) mobil 0 persen.

Hal itu sesuai dengan PMK 20 tahun 2021 yang berisi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak, Yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Tertentu Yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2021.

"PMK 20 tahun 2021, kendaraan bermotor yang diberikan insentif sedan kapasitas isi silinder di bawah atau sampai dengan 1500 cc," terang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam keterangan pers virtual, Senin (01/03/2021). PPnBM mencapai Rp2,99 triliun. "Ini kita masukkan ke dalam program PEN 2021," terangnya.

Baca Juga: Perusahaan Pembiayaan Tanggapi PPnBM Nol Persen

Selain itu, PPnBM juga untuk kendaraan bermotor kurang 10 orang, dan kendaraan 4x2 isi silinder 1500 cc yang memiliki kandungan lokal di atas 70%. Jenis-jenis kendaraan ini diminati oleh masyarakat menengah sampai ke atas. "Untuk kelompok menegah sampai ke atas, tidak ke atas sekali ya, perlu stimulus, mereka memiliki keterkaitan industri yang besar," terangnya.

Menkeu menambahkan, besaran insentif PPnBM hanya untuk tahun ini. "Sebanyak 100 persen PPnBM tidak berbayar, atau terutang yang memenuhi ketentuan masa pajak," tambahnya. Sri Mulyani mengatakan, PPnBM 100% yang ditanggung Pemerintah ini hanya berlaku mulai Maret sampai Mei 2021 ini saja. "Jadi kalau mau beli mobil sekarang waktunya," jelasnya.

Untuk bulan Juni sampai Agustus PPnBM yang diberikan pemerintah 50%, sementara pada September sampai Desember PPnBM hanya 25%. "Kita sengaja mendesain untuk memacu pemulihan ekonomi," tambahnya.

Baca Juga: 4 Model Daihatsu Ini Harganya Segera Turun, Menyesuaikan PPnBM

Banyak yang bertanya kepada Menkeu, kenapa tidak memacu untuk kendaraan listrik? menurutnya, untuk kendaraan listrik ada tersendiri lagi. "Sudah ada PP dan produksinya sudah ada pemihakan," tambahnya. Dia menambahkan, ini kunci untuk meningkatkan dari kelompok menengah dan ke atas, tidak ke atas sekali.