KabarOto.com - Industri otomotif Indonesia sejak tahun 1970-an perkembangannya sangat penting bagi perekonomian dan juga menunjang ekspor non migas. Industri ini sudah berkontribusi sangat besar untuk Indonesia, selain ekonomi tenaga kerja yang diserap juga cukup banyak.
Saat ini industri mobil di Indonesia didukung 22 pabrikan dunia dengan total investasi yang ditanamkan mencapai Rp 100 triliun. Kementerian Perindustrian RI menyebutkan industri otomotif merupakan salah satu industri besar di negara ini.
Baca juga: Menperin: Meski Masih Pandemi, Industri Otomotif Melejit Naik
Data yang dicatat oleh Badan Kebijakan Fiskal, BPS, dan BKPM, kontribusi industri otomotif terhadap perekonomian nasional (GDP) sebesar 1,76%, setara Rp 260,9 triliun pada 2019, salah satu kontribusinya datang dari pajak penjualan mobil. Produksi mobil dalam negeri juga berhasil menembus pasar ekspor hingga ke 83 negara.
Kesuksesan industri otomotif tersebut dirangkum dalam sebuah buku berjudul Industri Otomotif untuk Negeri: Menjadi Pemain Utama Era Mobil Listrik ini diterbitkan oleh penerbit Pustaka Kaji, Jakarta.
Buku ini hadir untuk memperkaya data dan dokumentasi industri otomotif nasional. Buku ini juga hadir di tengah era baru industri menuju kendaraan zero emission dan upaya pemerintah menerapkan rezim pajak baru kendaraan bermotor, yakni pajak emisi atau carbon tax yang efektif per 16 Oktober 2021.
Buku yang mengupas industri otomotif Indonesia secara lengkap, ini ditulis oleh Agus Tjahajana Wirakusumah. Ia punya rekam jejak yang panjang, sudah mengurus industri ini sejak berkarir di di Kementerian Perindustrian RI. Kini ia menjalankan aktivitas di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Buku ini mengulas tentang fakta perniagaan mobil di Indonesia yang sudah ada sejak negara ini berada dalam masa pemerintah kolonial Belanda. Perdagangan mobil pada era ini mendorong beberapa merek otomotif asal Amerika dan Eropa masuk ke Indonesia. dengan mitra para pengusaha lokal.
Merek omotif dunia asal Jepang seperti Toyota, Honda, Suzuki, dan Mitsubishi ekspansi ke Indonesia sejak 1970-an hingga masih berkibar di industri saat ini.
Buku ini juga menulis tentang perjuangan Indonesia membangun mobil merek nasional (mobnas) seperti sebelum sedan Timor, mobil Esemka, hingga mobil mikro nasional seperti Ammdes.
Buku ini juga secara khusus memaparkan soal peluang dan tantangan industri otomotif Indonesia di era mobil listrik. Termasuk bagaimana potensi Indonesia bisa menjadi pemain utama di era mobil zero emission, setelah era mobil internal combustion engine (ICE).
Baca juga: Bentuk Dukungan Kemenperin Majukan Industri Otomotif Lokal
Agus berharap, buku ini menjadi referensi yang utuh dan lengkap tentang industri otomotif yang selama lima dekade telah berkontribusi sangat besar untuk negeri ini. "Semoga buku ini juga menarik perhatian para anak muda dan berbagai kalangan yang ingin mengenal lebih dalam struktur industri otomotif kita,” ujar Agus Tjahajana Wirakusumah saat peluncuran buku, Selasa (15/12/2021).
