Punya Tujuan Juara MotoGP, Maverick Vinales Merasa Dicuekin Yamaha

M. Sigit
M. Sigit
Selasa, 17 Desember 2024
Punya Tujuan Juara MotoGP, Maverick Vinales Merasa Dicuekin Yamaha

Maverick Vinales saat di Yamaha (Foto: MotoGP)

Ukuran: 14
Font:
Audio:
Ctrl/Cmd + +/- untuk ukuran font
Ctrl/Cmd + F untuk fokus jenis font
Ctrl/Cmd + 0 untuk reset
Ctrl/Cmd + P untuk play/pause/resume audio
Ctrl/Cmd + S untuk stop audio

KabarOto.com - Maverick Vinales mengaku diabaikan saat membela Yamaha di MotoGP. Di mana, Top Gun menghabiskan lima setengah tahun bersama pabrikan motor Jepang, sebelum memutuskan hengkang pada pertengahan musim 2021.

Sebenarnya, kontrak Vinales bersama Yamaha berakhir pada tahun 2022. Vinales bergabung dengan Yamaha pada tahun 2017, saat itu dirinya pindah dari Suzuki. Awalnya, dia merasa cocok dengan Yamaha. Apalagi memiliki tujuan menjadi juara dunia.

"Saya ingat saat bergabung Yamaha, saya masuk sebagai misil. Dengan ide dan tujuan jelas, dan itulah satu-satunya hal yang saya minta dari Yamaha," ucap Vinales dikutip dari Marca.

Baca Juga: Pedro Acosta Khawatir, Krisis KTM Bedampak ke Proyek MotoGP

Awal Mula Gabung Yamaha

Selain itu, Vinales menjelaskan Saya ingin menjadi juara dunia, saya tidak tertarik pada hal lain. Saat pertama kali melakukannya, saya langsung jatuh cinta. "Rasanya seperti ketika sesuatu baru saja terjadi pada saya, semuanya menjadi begitu mudah. Saya belum pernah mengendarai sepeda motor sebaik ini," jelasnya.

Namun, dua tahun berlalu Vinales baru merasa aneh dengan cara kerja Yamaha. Pada tahun 2018, dia mengaku bahwa permintaannya tidak didengar.

"Memasuki tahun 2018 dan saya berkata: 'Saya ingin motor 2016, jangan bawakan saya apa-apa lagi.' Di Jerez saya melakukan tes dengan motor 2016, yang dikendarai Zarco, dan itu lebih cepat setengah detik. Saya mengatakan kepada mereka: 'Saya, Anda lihat saya tidak salah, itu saja?' Mereka berkata: 'Ya, ya', tetapi kami tiba di tes Sepang dan motor baru lainnya dan motor 2018 tidak cocok untuk saya. Saya sama sekali tidak menyukai. Saya berkata ini akan sangat sulit," jelas vinales.

Maverick Vinales saat bergabung dengan Aprilia

Baca Juga: MotoGP Kembali ke Brasil pada 2026, Jadi Era Baru Balapan di Goias

Insiden Rem Blong

Memasuki tahun 2019 dan nampaknya mereka telah memetik pelajaran. Márquez dan Honda sangat kuat, namun motornya berjalan dengan sangat baik.

Musim 2020, Vinales ingin menggunakan motor 2019 dengan sedikit tambahan aerodinamis. Namun permintaan itu ditolak Yamaha.

Ada insiden rem blong di MotoGP Austria. Rem motor YZR-M1 miliknya mendadak blong, saat hendak memasuki Turn 1 di lap ke-16.

Saat hendak berbelok, Vinales langsung melompat dari motornya. Tunggangannya sendiri tetap meluncur lurus, dan akhirnya menabrak pembatas sirkuit sampai terbakar.

Baca Juga: Jorge Martin Percaya Diri Menang di Seri Perdana MotoGP 2025

Musim Terakhir Maverick Vinales

Pada musim terakhirnya bersama Yamaha. Bermula inkosistensi di awal musim, Vinales sangat marah kepada Yamaha usai finis paling belakang di Sachsenring.

Di balapan selanjutnya Vinales finis runner-up di Assen tapi hubungan keduanya tidak mungkin lagi diperbaiki sehingga pada prosesnya mengumumkan perpisahan di akhir musim.

"Pada tahun 2021 saya memulai balapan dengan kemenangan. Saya merasa tidak terkalahkan. Saya tidak tahu apa yang terjadi di sana, saya tidak mengerti apa pun yang terjadi, bahwa motor saya mengalami kemunduran," tutup Vinales.

Tags:

#Maverick Vinales

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan