POPULAR STORIES

Razia Knalpot Bising Di Jalan Raya, Ini Kata Katros Garage

Razia Knalpot Bising di Jalan Raya, Ini Kata Katros Garage Razia knalpot bising oleh Kepolisian

KabarOto.com - Polri sudah mulai tegas memberlakukan sangsi terhadap pengguna motor yang menggunakan knalpot bising. Di beberapa daerah, petugas Kepolisian sudah mulai menindak, dengan melakukan tilang. Untuk mengambil motor yang telah di bawa ke Mapolsek, pemilik motor harus membawa knalpot asli bawaan pabrik, kemudian menggantinya.

Melihat hal tersebut, Atenk, punggawa Katros Garage berkomentar. "Kalau masalah knalpot brong, jika pihak kepolisian hanya menjalankan undang-undang yang ada. Cuma kadang, sanksi yang berupa geber geber di telinga orang itu yang gue gak setuju," terang pria yang memodifikasi motor Presiden Jokowi saat dihubungi KabarOto (30/03).

Baca Juga: Pengrajin Knalpot Motor Purbalingga Tanggapi Razia Polisi

Menurut Atenk, peraturannya yang harus diperbaharui. Peraturan yang ada sekarang, menurutnya kurang mengakomodir para UMKM knalpot yang udah menjalankan usaha.

Katros Garage jual knalpot untuk motir custom

Intinya menurut Atenk, regulasi harus di perbaharui agar menghasilkan solusi bagi semua pihak, penerapannya harus diperjelas. "Satu yang gue gak abis pikir, kalo peraturannya gini-gini aja dan ditegakkan, bagaimana nasib para UMKM di Purbalingga??," tanya Atenk.

Atenk menjelaskan jika di Purbalingga, pembuat knalpot semua merupakan turun-temurun. "Bukan cuma sekedar cari nafkah, tapi sudah jadi budaya. Karena, sudah bagus sekali di Indonesia memiliki kota yang terkenal dengan pengrajin knalpot," tambah Atenk.

Atenk juga menilai bagus jika ada kota di Indonesia yang identik dengan hasil kerajinan tangan untuk otomotif-nya. Jika didukung pemerintah, bisa saja suatu saat knalpot buatan Purbalingga bisa di ekspor ke seluruh dunia.

Baca Juga: Mau Cari Aksesori Kawasaki W175? Di Customkit Katros Lengkap

Dengan peraturan yang dibuat saat ini, dia merasakan sudah bukan sekedar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia lagi, "Tapi peraturan yang bisa membunuh salah budaya Indonesia yang sudah turun-temurun," tutupnya.