KabarOto.com - Jabatan Chairman dan Chief Executive Office (CEO) Renault resmi tak lagi disandang Carlos Ghosn. Terkait itu, kabar terbaru menyebutkan bahwa pihak perusahaan masih melakukan penangguhan untuk pesangon yang bakal didapat Ghosn.
Pihak perusahaan mengklaim bahwa penangguhan tersebut dilakukan, mengingat pengunduran diri yang dilakukan oleh Ghosn bersifat tiba-tiba. Di sisi lain Ghosn sendiri saat ini masih menjalani proses peradilan.
Pun begitu, bisa dipastikan bahwa produsen asal Perancis, Renault bakal merogoh kocek hingga puluhan juta Euro untuk pesangon Ghosn. Sebelumnya, pemerintah Perancis dengan kepemilikan sebesar 15 persen dan 22 persen hak suara di Renault, telah memberikan peringatan keras bahwa jangan sampai Ghosn meninggalkan perusahaan dengan pesangon tinggi.
Baca juga: Maxindo Renault Siapkan 3 Langkah Jitu Untuk Bersaing Di Indonesia
"Sebagai pemegang saham terbesar, kami akan sangat hati-hati atas kondisi terakhir yang akan ditetapkan oleh dewan," ujar Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire.
Carlos Ghosn dikenal sebagai pimpinan bisnis yang memiliki bayaran yang sangat tinggi. Jika Renault dan pemerintah Perancis memberikan pesangon besar bagi pria kelahiran Brasil tersebut, berpotensi bakal menimbulkan protes dari masyarakat Perancis.
Sekadar informasi, beberapa waktu terakhir Carlos Ghosn bersama mitra kerjanya, Greg Kelly ditangkap pihak berwajib di Tokyo, Jepang pada November 2018 lalu. Kala itu, jaksa penuntut pengadilan Jepang melayangkan dakwaan bahwa dalam laporan keuangannya, Carlos Ghosn telah mengecilkan penghasilannya sebesar 5 miliar Yen selama lima tahun, yang berakhir pada tahun fiskal 2014.
Selanjutnya tuntutan baru pun dikeluarkan oleh pihak jaksa yang kini melibatkan tahun-tahun berikutnya yang berakhir pada tahun fiskal 2017.
Baca juga: Buka Lembaran Baru, Maxindo Bakal Distribusikan Renault Di Indonesia
