POPULAR STORIES

Rolls-Royce Silver Shadow II Bekas Seorang Ratu Mejeng Di IMX 2023

Rolls-Royce Silver Shadow II Bekas Seorang Ratu Mejeng di IMX 2023 Foto : KabarOto.

KabarOto.com - OLX Indonesia Modification & Lifestyle Expo 2023 tak hanya menampilkan mobil modifikasi, tapi juga dihadirkan klasik spesial. Paling menarik perhatian, Sebuah Rolls-Royce Silver Shadow II bekas seorang ratu Belanda, yakni Beatrix tampil di ajang ini.

Rolls-Royce Silver Shadow II tahun lansiran 1978 ini, digunakan saat melakukan kunjungan ke Indonesia pada 21 Agustus 1995, dan sekarang dimiliki oleh Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo.

Silver Shadow II memiliki dimensi panjang 5.169 mm, lebar 1.524 mm dan tinggi 1.518 mm. Jarak antara sumbu roda 3.035 mm dan bobot kering hingga 2.100 kg.

Baca Juga : Retouch Pro, Bengkel Restorasi Spesialis Mobil Klasik

Mesinnya V8, 90 derajat berpasitas 6.751 cc, dengan kompresi mesin 7.3:1. Walau menggunakan cc besar, tapi tenaganya hanya 220 dk. Namun jangan salah, untuk tahun 1978 angka itu sudah sangat besar.

Mengaplikasikan 2 warna, di atasnya dinamakan porcelain white, dan dikombinasi hitam dari tahun yang sama untuk menjadi orisinalitasnya. Warna aslinya kebiruan. Pengerjaan dilakukan di Retouch Pro, warna aslinya.

"Untuk warna kita samakan dengan katalognya saat itu, lalu perbaikan bodi kita sulit karena mobil ini handmade, jadi ada tekstur yang harus disamakan. Pekerjaannya kita kerok semua, lalu dilakukan penyetelan supaya tarikan garis tidak seperti mobil pabrikan," ujar Artura, Owner Retouch Pro.

Mobil ini dikerjakan selama 3 bulan, Retouch Pro hanya mengurusi soal bodi dan pelek, repaint dengan beberapa perbaikan bodi sedikit di bagian yang keropos. Sementara interior diurus oleh bengkel interior Vertue Concept.

Baca Juga : Pelek SSW Hadirkan Diskon Menarik Selama IMX 2023

Untuk kesulitannya, Retouch Pro mengatakan kalau tantangannya adalah membentuk bodi mobil. Karena dibuat handmade atau dibentuk menggunakan tangan, maka tidak bisa gunakan metode membentuk bodi mobil seperti pabrikan, sebab finishing-nya akan tidak maksimal.

"Kalau dilihat finishing mobil ini itu tidak flat atau datar seperti mobil modern, ada gelombang kalau dilihat. Itu karena dibuat menggunakan tangan, sehingga terbentuk finishing seperti itu. Kalau hanya datar seperti mobil pabrikan itu jauh lebih mudah, tinggal kita tarik pakai penggaris juga sudah datar," ungkap Artura.