POPULAR STORIES

Stasiun Pengisian Kendaraan Hidrogen Pertama Di Indonesia Resmi Beroperasi, Ini Tarifnya

Stasiun Pengisian Kendaraan Hidrogen Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi, Ini Tarifnya Stasiun Pengisian Kendaraan Hidrogen Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi (Foto: dok. PLN)

KabarOto.com - Berlokasi di Senayan, Jakarta, PT PLN (Persero) secara resmi menghadirkan Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian kendaraan hidrogen pertama di Indonesia. Menjadi upaya dan inovasi lanjutan dalam pembangunan ekosistem hidrogen, hadirnya HRS sejalan dengan peresmian 21 Green Hydrogen Plant (GHP).

Ekosistem Hidrogen Demi Transisi Energi

Plt Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu menjelaskan, HRS merupakan bukti komitmen Indonesia dalam melakukan transisi energi. Penggunaan hidrogen sebagai energi alternatif sektor transportasi diharapkan mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan.

Baca Juga : Honda dan General Motor Sepakat Bangun Unit Daya Berbahan Bakar Hidrogen

“Hidrogen berperan strategis dalam transisi energi. Khususnya dalam sektor transportasi, kendaraan berbasis hidrogen tak memiliki emisi. Pengembangan hidrogen menjadi bukti komitmen Indonesia dalam memperluas akses terhadap teknologi yang mudah dijangkau dan bersih,” kata Jisman.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, perkembangan teknologi transportasi ramah lingkungan berkembang cepat di Indonesia. Karenanya, PLN terus melakukan inovasi untuk memfasilitasi setiap perkembangan teknologi.

“Kami terus melakukan inovasi agar terus menjadi pionir dalam mendukung transformasi hijau di sektor transportasi secara end to end,” tutur Darmawan.

Hidrogen untuk HRS dipasok dari 22 GHP milik PLN. Selain 21 GHP eksisting, saat ini PLN telah menambah 1 GHP di PLTP Kamojang. Total GHP tersebut mampu memproduksi 203 ton/tahun green hydrogen. Dimana 75 ton hidrogen ini digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit. Sementara, 128 ton digunakan untuk mendukung kendaraan hidrogen.

“Total kapasitas produksi green hydrogen tersebut bisa digunakan untuk 438 mobil dalam setahun, dengan asumsi setiap mobil menempuh jarak 100 km/hari,” jelas Darmawan.

Baca Juga : Yamaha Buat Mobil Golf Bertenaga Hidrogen

Perbedaan Konsumsi Hidrogen, BBM dan Listrik untuk Kendaraan

Dari sisi biaya operasional, kendaraan hidrogen juga lebih murah dibandingkan kendaraan Bahan Bakar Minyak (BBM) atau kendaraan listrik. Dengan harga BBM Rp13.000/liter, maka biaya operasional kendaraan per 1 km-nya sebesar Rp1.300.

Sementara kendaraan listrik, dengan biaya pengisian di SPKLU Ultra Fast Charging per kWh sebesar Rp3.700, maka biaya operasional per 1 km-nya Rp 550. Untuk harga hidrogen dari GHP PLN saat ini Rp2,3 USD/kg. Maka biaya operasional per 1 km-nya Rp 270.

Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar bersih juga bisa menghemat impor BBM hingga 1,59 juta liter per tahun dan mampu mereduksi emisi hingga 4,15 juta ton CO2 per tahun.

Berita Terkait

Berita Terkait