POPULAR STORIES

Strategi Mercedes-Benz Jual Mobil Listrik Agar Laris Manis

Strategi Mercedes-Benz Jual Mobil Listrik Agar Laris Manis

KabarOto.com - Mercedes-Benz saat ini sedang mempersiapkan jaringan produksi globalnya untuk mobil listrik dengan peningkatan yang dirancang untuk mengikuti permintaan pasar.

Berkat investasi awal dan sistem produksi MO360 yang canggih, Mercedes-Benz mengaku dapat memproduksi BEV secara massal saat ini. Waktu yang paling cepat yakni kemungkinan di tahun depan, delapan kendaraan listrik Mercedes-Benz akan diproduksi di tujuh lokasi di tiga benua.

Selain itu, semua lokasi perakitan mobil penumpang dan baterai yang dijalankan oleh Mercedes-Benz AG akan beralih ke produksi netral karbon pada tahun 2022. Untuk meningkatkan efisiensi manufaktur, Mercedes-Benz bekerja sama dengan GROB, pemimpin global Jerman dalam produksi baterai dan sistem otomasi, memperkuat kapasitas dan pengetahuan produksi baterainya.

Baca juga: Mercedes-Benz Segera Beralih Ke Kendaraan Listrik Secara Penuh

Kerja sama tersebut berfokus pada perakitan modul baterai serta perakitan paket. Mercedes-Benz juga berencana untuk mempersiapkan pabrik daur ulang baterai baru di Kuppenheim, Jerman, untuk mengembangkan dan mengamankan kapasitas dan pengetahuan daur ulang. Operasi akan dimulai pada 2023, tergantung pada hasil diskusi yang menjanjikan dengan otoritas.

Transisi dari mesin pembakaran internal ke kendaraan listrik memungkinkan dan sudah berlangsung di Mercedes-Benz. Bekerja sama dengan perwakilan karyawan, Mercedes-Benz akan melanjutkan transformasi tenaga kerjanya, memanfaatkan skema re-skilling yang ekstensif, pensiun dini serta buyouts.

TechAcademies akan menawarkan pelatihan rekan kerja untuk kualifikasi berorientasi masa depan. Pada tahun 2020, sekitar 20 ribu karyawan di Jerman dilatih dalam aspek e-mobilitas. Untuk memenuhi rencana pengembangan sistem operasi MB.OS, 3 ribu pekerjaan rekayasa perangkat lunak baru akan dibuat di seluruh dunia.

Mercedes-Benz tetap berkomitmen pada target margin yang telah digariskan pada musim gugur 2020. Target tahun lalu didasarkan pada asumsi penjualan 25% kendaraan hibrida dan kendaraan listrik 2025.

Sedangkan yang sekarang didasarkan pada asumsi pangsa xEV hingga 50% pada tahun 2025 dan skenario pasar untuk penjualan mobil baru yang pada dasarnya telah beralih ke listrik penuh pada akhir dekade.

Baca juga: Langkah Yang Dilakukan Mercedes-Benz Wujudkan Pengembangan Mobil Listriknya

Hal yang terpenting menurutnya adalah meningkatkan pendapatan bersih per unit dengan meningkatkan proporsi kendaraan listrik kelas atas seperti model Mercedes-Maybach dan Mercedes-AMG, sementara pada saat yang sama mengambil kendali lebih langsung atas harga dan penjualan.

Mercedes juga bekerja untuk lebih mengurangi biaya variabel dan biaya tetap dan memotong bagian belanja modal investasi. Platform baterai umum dan arsitektur listrik terukur yang dikombinasikan dengan kemajuan teknologi baterai, akan membawa tingkat standarisasi yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah.

Proporsi biaya baterai di dalam kendaraan diperkirakan akan turun secara signifikan. Alokasi modal bergerak dari EV-first ke EV-only. Investasi ke mesin pembakaran dan teknologi plug-in hybrid akan turun 80% antara 2019 dan 2026. Atas dasar ini, Mercedes-Benz memproyeksikan margin perusahaan di dunia BEV yang serupa dengan yang ada di era mesin konvensional (ICE).

“Tugas utama kami dalam transformasi ini adalah meyakinkan pelanggan untuk beralih ke produk yang menarik. Bagi Mercedes-Benz, hadirnya EQS hanyalah awal dari era baru ini,” tutup Ola Källenius selaku CEO Daimler AG dan Mercedes-Benz AG.