POPULAR STORIES

Sudah 66 Persen, Recall Daihatsu Rocky Ditargetkan Selesai Tahun 2023

Sudah 66 Persen, Recall Daihatsu Rocky Ditargetkan Selesai Tahun 2023 Daihatsu Rocky (Foto: Kabaroto)

KabarOto.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) telah melakukan penarikan produk kembali terhadap 9.378 unit Daihatsu Rocky. Di mana, recall ini telah dilakukan sejak Maret 2022, dan ditargetkan selesai tahun 2023.

Menurut keterangan Executive Coordinator Technical Service Division ADM, Bambang Supriyadi mengunngkapkan proses recall Daihatsu Rocky sudah dilakukan lebih dari separuh dari jumlah total.

"Perbaikannya sudah mencapai 66 persen, tahun ini kita targetkan selesai semua," ungkap Bambang saat media gathering Daihatsu di Jakarta, Selasa (17/1).

Baca juga: Daihatsu Sediakan Paket Kredit 8 Tahun Untuk Pembelian LCGC

Peluncuran Daihatsu Rocky dilakukan secara virtual tahun 2021

Sementara itu, Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director ADM, Sri Agung Handayani menambahkan proses recall Daihatsu Rocky mengalami sejumlah hambatan, sebab ada recall yang sudah dijadwalkan, namun konsumen tidak bisa datang ke bengkel.

"Kita selalu hubungi, ada konsumen yang merasa jauh. Kita sudah improvement, karena ini sebagai tanggung jawab kami. Kedua sudah sudah di-invite, janji datang, tapi dia tidak datang. Jadi kita terpaksa beberapa kali melakukan frequent reminder," jelas Agung.

Sebagai informasi, penarikan produk kembali yang melibatkan 9.378 unit Daihatsu Rocky merupakan produk yang diproduksi 28 April - 7 Oktober 2021. Di mana, perbaikan yang dilakukan adalah menambah titik area pengelasan pada bagian dudukan shock absorber depan.

Baca juga: Penjualan LCGC Menurun, Daihatsu Optimis Bangkit Di Tahun 2023

Masalah ini berpotensi mengganggu kenyamanan berkendara ketika melewati kondisi jalan rusak, dan saat kecepatan tinggi akan timbul bunyi abnormal di bagian dalam kap mobil, hingga potensi terlepasnya komponen dudukan shock absorber tersebut.

Selain Daihatsu Rocky, ADM juga melakukan recall terhadap model kendaraan niaga mereka, Gran Max. Saat ini persentase pengerjaan recall Gran Max sudah mencapai 42%. Recall tersebut terkait dengan pemrograman ulang pada komponen ECU.