POPULAR STORIES

Survei Membuktikan, Sales Masih Berperan Dalam Penjualan Otomotif Selama Pandemik

Survei Membuktikan, Sales Masih Berperan dalam Penjualan Otomotif Selama Pandemik

KabarOto.com - Pandemik Covid-19 membuat industri otomotif terpuruk. Penurunan penjualan di mulai pada April sampai Mei 2020, saat pemerintah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Saat itu, semua kegiatan penjualan yang dilakukan secara off-line berhenti. Diler tutup, bengkel resmi pun tidak beroperasi.

Agen Pemegang Merek (APM) melalui dier dan bengkel resmi mencari cara agar kegiatan tetap berjalan, namun tidak melanggar protokol kesehatan yang ditentukan oleh pemerintah. Jualan mobil dan motor online dilakukan untuk menggaet konsumen.

Baca Juga: Gaikindo Minta APM Lakukan Ini Untuk Dongkrak Penjualan Mobil

Pelayanan bengkel ke rumah juga dilakukan, agar konsumen tetap mendapatkan layanan. Suku cadang dijual dengan cara online melalui e-commerce. Peningkatan penjualan terlihat pada Juni 2020, di mana PSBB telah dilongarkan.

Senior Business Analyst MarkPlus, Inc. James Djoni melakukan survei yang dilakukan terhadap responden, kebanyakan masyarakat khususnya Jabodetabek masih membeli mobil dengan cara off-line.

Meski cara penjualan secara online meningkat, namun survei yang dilakukan menyatakan, konsumen lebih mencari tahu informasi sebuah produk dengan penjelasan sales langsung, daripada hanya mendapatkan lewat sosial media atau website.

"Mereka tetap membutuhkan penjelasan dari sales," terangnya saat webminar (22/09). Setelah jelas informasi tentang produk, diler pun biasanya menyediakan unit tes drive ke rumah konsumen.

Setelah itu tahapan selanjutnya konsumen menelepon sales dan melakukan pemesanan. Sangat jarang sekali cara online tanpa sales dilakukan. Jikapun ada, jumlahnya hanya sedikit. "Penjualan online tetap ada, api jumlahnya hanya sedikit.

Keberadaan sales masih sangat dibutuhkan untuk penjualan mobil dan juga motor. Survei yang dilakukan, konsumen banyak berharap bisa melakukan administrasi dengan cara online.

Sementara itu, meski bengkel resmi sudah menghadirkan layanan home servis, namun konsumen masih lebih ingin datang ke bengkel. mereka menganggap, peralatan yang ada di bengkel lebih lenkap dan memuaskan.

Tapi, konsumen pun tidak mau terlalu lama di bengkel, mereka menginginkan datang ke bengkel servis dan suku cadang langsung dipasangkan jika ada yang perlu dilakukan penggantian.

"Mereka ke bengkel ingin cepat, buking terlebih dahulu dan memastikan ketersediaan suku cadang," tambah James lagi.

Suku cadang yang biasanya dibeli adalah oli, kampas rem, aki dan juga ban. "Suku cadang fast moving yang banyak dibeli," tambahnya.

Baca Juga: Penjualan Otomotif Masih Lambat, Menperin Bebaskan Pajak Mobil Baru

Pihak bengkel pun diharuskan memberi informasi sebelum konsumen datang, jika di sana sudah dilakukan protokol kesehatan yang ketat, sesuai dengan arahan pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19.