POPULAR STORIES

Transjakarta Ajak Penumpang Kurangi Emisi Karbon Dan Wujudkan 'Net Zero Emission'

Transjakarta Ajak Penumpang Kurangi Emisi Karbon dan Wujudkan 'Net Zero Emission' Ilustrasi: Bus listrik Transjakarta (Foto: IG TransJakarta)

KabarOto.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transportasi Jakarta (TranJakarta) mengajak penumpang untuk berperan mengurangi emisi karbon 50 persen pada 2030 dan mewujudkan emisi nol atau 'Net Zero Emission' dengan menandatangani nota kesepahaman dengan Yayasan Institut Sumber Daya Dunia (World Resources Institute/WRI) Indonesia dan Carbon Ethics.

"Ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk menciptakan udara yang lebih bersih. Dan TransJakarta sebagai BUMD Pemprov DKI tentunya mengambil peran aktif. Kami meluncurkan perangkat keberlanjutan perusahaan yang kita sebut dengan Bersih, Berdaya, dan Bestari," kata Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza.

Baca Juga: Tarif Parkir Naik, TransJakarta Siapkan Armada

PT Transjakarta menyiapkan dua strategi untuk mereduksi emisi karbon. Pertama, melalui peningkatan jumlah pelanggan. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi publik, maka akan semakin banyak kendaraan pribadi yang ditinggalkan sehingga akan berpengaruh pada jejak emisi karbon.

Kedua, TransJakarta juga terus menambah pengoperasian bus listrik yang tahun ini direncanakan mencapai 100 unit busV.

Adapun melalui kolaborasi dengan WRI Indonesia dan Carbon Ethics, TransJakarta akan memanfaatkan ekosistem jaringan yang sudah terbentuk, yakni melalui satu juta pelanggan untuk terlibat dalam mereduksi emisi karbon.

Bus listrik TransJakarta (Foto: Transjakarta)

CEO Carbon Ethic Agung Bimo Listyanu mengatakan pihaknya sudah merancang aplikasi kode batang (QR Code) sehingga penumpang TransJakarta dapat secara sukarela melakukan penanaman mangrove dan memantaunya secara digital.

"Setiap pelanggan TransJakarta dapat berpartisipasi untuk tanam mangrove dan setiap pelanggan yang menanam, bisa mengetahui perkembangan mangrove seperti apa melalui pengawasan digital," kata Bimo.

Adapun berdasarkan riset WRI Indonesia, ada tiga sektor yang menyumbang emisi karbon di Jakarta, yakni pembangkit listrik sebesar 7,9 juta ton CO2, transportasi 13,2 juta ton CO2, dan industri 4,3 juta ton CO2.

Baca Juga: Transjakarta Operasikan Bus Listrik Dengan Tarif Regular

Transportasi darat menjadi penyumbang emisi terbesar karena ketergantungan terhadap kendaraan pribadi. Oleh karena itu, TransJakarta menjadi BUMD yang berperan penting terhadap pengurangan emisi karbon ini.

"Karena banyaknya jaringan dan jumlah pelanggan," kata Direktur WRI Indonesia Nirarta Samadhi.