KabarOto.com - Berhentinya kejuaraan MotoGP akibat menyebarnya pandemic Virus Corona, bukanlah sekadar masalah olahraga semata. Banyak hal yang ikut terganggu akibat terhentinya MotoGP, salah satunya masalah ekonomi tim dan pembalapnya.
Sebuah tim atau perusahaan bisa saja mengalami krisis ekonomi, hal itu dikarenakan perjanjian kontrak yang tidak berjalan dengan semestinya atau bahkan terhenti. Dampak paling nyatanya adalah pada pembayaran gaji kepada semua karyawan yang ikut terlibat di dalamnya.
Baca juga: Modifikasi Simpel Untuk Honda Odyssey RB3 Jadi Sporty
Livio Suppo, selaku mantan kepala tim Repsol Honda dan Ducati, menanggapi serius mengenai masalah besar ini. Suppo menerangkan bahwa pembalap bisa saja tidak mendapatkan bayaran jika tidak mengikuti balapan atau balapan itu sendiri terhenti seperti yang sedang dialami seperti saat ini.
“Tentu saja, pada saat ini masalah olahraga dibayangi dengan perjanjian kontrak antara sponsor dan pembalap. Jika kejuaraan tidak dapat diselenggarakan, sponsor tidak diharuskan untuk membayar kepada pembalap,” Ujar Livio.
Besarnya bencana virus Covid-19 di Italia, membuat Valentino Rossi pembalap kawakan di MotoGP, tidak tinggal diam untuk membantu meringankan beban dalam hal penanganannya. Apalagi kampung halamannya di Italia, yakni Tavullia berimbas terkena isolasi akan penyebaran Covid-19.
Rossi adalah pembalap yang pertama kali menyumbang ke sebuah rumah sakit bernama Marche Nord. Pembalap berusia 41 tahun ini, dikabarkan turut berpartisipasi bersama beberapa orang lainnya untuk meminimalisir virus Corona dengan menyumbang untuk pengadaan 15 ventilator.
Penggalangan dana ini tercetus oleh perusahaan di sekitar Italia yakni Banca di Pesaro, Biesse spa, Scavolini spa, Papalini spa, Renco spa, Tecnoplast srl. Mereka mengusung tema ‘Insieme per Marche Nord’, dan salah satu perusahaan Rossi VR46 srl juga terlibat.
"VR46 Srl sangat percaya dengan tindakan yang ditujukan memerangi virus Corona, oleh karena itu mengundang semua orang untuk bertindak sesuai aturan dan berkontribusi penggalangan dana serta berkomitmen pada penyelesaian yang kompleks agar segera teratasi," ujar Rossi.
