Ketika Dokter Gigi Membedah Jantung Honda Civic Estilo

Kipli Senin, 22 Oktober 2018

KabarOto.com - Profesi dokter gigi yang biasa ditakuti sebagian anak-anak, berbeda dengan dokter gigi yang suka membedah 'jantung' ini.

Eits, jangan takut malpraktek dulu. Karena yang dibedah bukan jantung manusia, melainkan mesin Honda Civic Estilo kelahiran 1992 ini.

Berbicara mobil, sedikit berbeda dengan modifikator lainnya, Reno Samdi Pudjowibowo selaku owner lebih suka mengekspresikan apa yang ada di benaknya.

“Mobil bisa tampil rebah namun masih nyaman harian, contoh polisi tidur masih terlewati, tanjakan aman. Makanya lips yang saya pilih pun yang cocok dengan kontur jalanan yang kadang tidak bisa diprediksi," ujarnya.

"Secara tampilan memang tidak menggunakan single tuner, karena saya benar-benar kombinasikan yang saya suka,” imbuh sang dokter gigi tersebut.

Baca Juga: Honda Civic Type R 2007 Ini Makin Kencang Berkat Totalitas Di Mesin

Selain berprofesi sebagai dokter gigi, pria dengan sapaan akrab Reno ini juga memproduksi barang seperti lips dan dan spoiler yang bisa dilihat menempel di mobilnya.

“Namanya +Vibes, namun untuk spoiler yang saya pakai ini masih prototype, saya R&D dulu baru bisa masuk ke tahap selanjutnya,” beber pria yang juga hobi motret ini.

Untuk urusan fitment dan kaki-kaki, Reno memang terlihat mengacu pada Kanjo Style, tentunya ditandai dengan lettering dan meaty fitment, dari Volk Racing TE37 yang sangat jelas terlihat pada mobil berkode SR3 ini.

“Estilo termasuk mobil yang cukup lama berlalu lalang di Indonesia apalagi di ranah modifikasi. Sebenarnya tidak ada kesulitan apapun secara teknis dari mesin, kaki-kaki, bodi, maupun interior. Paling lebih ke harga spare part yang cukup mahal dan beberapa komponen terkadang cukup sulit mencarinya," ujarnya.

Baca Juga: Honda Civic Estilo SR3 1994 - Mesin Melawan Kodrat

Beralih ke kabin, aura racing makin terasa ketika melihat sepasang jok Recaro SR3 Millenium dipadu setir Mugen XG8-K1SO.

Tak hanya soal estetika, Reno pun melakukan proses ‘transplantasi jantung’ atau engine swap, dengan kombinasi mesin B16A untuk cylinder head yang sudah dilakukan 3 angle valve, dan short block menggunakan B20B yang memang diklaim memiiki durabilitas lebih untuk 'disiksa'.

Parts pendukung performa pun banyak yang diaplikasikan, seperti header konfigurasi 4-1 dari ORD agar gas buang lancar dan performa meningkat.

Kopling Exedy stage 1 organic yang membantu akselerasi jadi spontan, dan piggyback dari Dastek Unichip Q+, yang dapat memanipulasi pasokan bahan bakar serta udara, sesuai kebutuhan mesin dengan performa tinggi ini.

Baca Juga: Honda Brio RS 2017 Ini Sanggup Asapi Sportcar

Untuk soal pengereman, Reno pun mengantisipasinya dengan mengaplikasikan sepaket sistem rem lansiran Endless. Dari kaliper, rotor, sampai ke brake line-nya agar lebih safety.

Urusan suspensi ia juga enggan tanggung-tanggung, demi kenyamanan serta kestabilan, digunakan STD coilover yang dapat disesuaikan dengan kontur jalan dan karakter pengemudi.

“Sebenarnya mobil ini saya pilih karena memang dari zaman saya SMA kelas 3 pernah keranjingan lihat mobil EG6 JDMYARD, sampai suatu hari ada teman menawarkan Estilonya,” curhatnya.

Lalu, apa nih next project-nya? “Endless project mas, pasti akan ada perubahan di setiap sektornya, hehehe,” tutupnya singkat. Kabar-kabari lagi kalau sudah jadi, sob!

Data Spesifikasi

Mesin

Head B16A porting polish 3 angle job by Dewi Motor
Short block B20B by Dewi Motor
Exedy stage 1 organic clutch
D1spec oil catch tank
K&N air filter
Koyorad full size radiator
Fuel pressure SARD
ORD 4-1 header
Spoon N1 EG6 exhaust
Dastek Q+

Kaki-kaki

STD fully adjustable coilovers
Endless BBK micro 6 pot
Endless blank rotor
Endless brake pad
Endless brake line
Pelek Volk Racing TE37 15x6,5 +35
Ban Yokohama Advan Neova AD08R 205/50R15

Interior

SR3 Recaro Millenium
Mugen steering wheel XG8-K1S0

Eksterior

+Vibes EG6 prototype wing
+Vibes EG6 carbon lips
EK9 side skirt
Glasurit black paint
DC2 white side marker

Bagikan

Baca Original Artikel