Kuasai Podium I, Erwin Mancha: "Ini Kejurda Rasa Kejurnas"
KabarOto.com - Gelaran Banteng Motorsport Sprint Rally 2018 putaran I telah usai diselenggarakan pada Minggu (13/4/2018). Namun, persaingan sengit para pebalap yang ikut andil dalam Kejurda tersebut masih terngiang di ingatan mereka. Salah satunya duet pereli dan navigator Erwin Mancha serta Maman Aruman dari
tim Best Parking R Speed Rally Team.
Pria yang sudah puluhan tahun berkecimpung di balap reli ini menunjukkan aksi optimalnya di ajang yang diprakarsai oleh Banteng Motorsport tersebut. Bahkan, pria yang akrab dipanggil Abah ini harus mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk melibas lawan-lawannya yang selalu menempel di trek reli. "meski
berlabel Kejuaraan Daerah (Kejurda), tapi persaingan di kelas R.3 ini tetap dengan rasa Kejuaraan Nasional (Kejurnas), tegas Abah.
Dia menambahkan, meskipun statusnya Kejuaraan Daerah, cara menyetir sama saja seperti Kejuaraan Nasional (Kejurnas), tidak ada rasa separuh-separuh saat balapan. "Di Kejurda ini persaingannya lebih gawat lagi, lawan saya Edwin Djaya sudah mulai bagus, mobil yang digunakan sudah mulai mendekati sempurna. Jadi per SS-nya sudah mulai ada perlawanan," buka Abah.
Baca Juga: Perdana! Banteng Motorsport Sprint Rally 2018 Pakai Trek Terbalik di Sirkuit Paramount
Persaingan yang terjadi bukan hanya dari Edwin Djaya saja, melainkan juga dari pereli senior lainnya seperti Arief Indiarto. Kedua pereli ini terus menempel Corolla DX bermesin 3S-GE Beams milik Abah di setiap SSnya. "Padahal, di awal saya pikir hanya untuk peregangan iseng-iseng aja. Tapi ternyata persaingannya ketat juga, iseng-iseng tapi kalau ketinggalan kan celaka. Selisih waktu saya dengan Edwin itu dua detik, dia unggul di SS2, SS3 dan SS4," tambah abah.
Abah pun menjelaskan persaingan begitu sengit di Kejurda ini, menurutnya selain karakter mobil, lintasan sirkuit Paramount ini juga menjadi salah satu penyebab lawannya bisa unggul darinya. "Mobil mereka di trek ini cocok, kalau mobil saya hanya cocok pas di tikungannya. Karena trek ini kan straightnya lebih banyak, sehingga lebih banyak mengandalkan kekuatan mesin. Memang dari tim bilang juga seperti itu, saya hanya menang di tikungan, kalau di lintasan lurus, Edwin Djaya mobilnya lebih unggul," imbuhnya.
Baca Original Artikel