Mengenali Seluk Beluk Keracunan Gas Karbon Monoksida di dalam Mobil

Kipli Jumat, 02 Mei 2025

KabarOto.com - Memang ada beberapa kasus mengenai pengemudi penumpang mobil yang keracunan AC hingga akhirnya meninggal. Namun memang yang lebih tepat adalah keracunan gas Carbon Monoksida (CO) sebagai sisa pembakaran mesin yang dikeluarkan via knalpot.

Hal itu diamini oleh Yagimin, Chief Marketing Auto2000, Rabu (30/4), "Untuk sumber masuknya asap gas buang bisa melalui beberapa titik, seperti saluran ventilasi udara kabin, kurang baiknya karet-karet pintu, saluran air-duct yang berfungsi untuk mengurangi tingkat kekedapan udara, sehingga pintu mudah ditutup, karet-karet jalur wiring harness area kabin dan tutup karet pembuangan air."

Menurutnya, gejala keracunan gas ini sulit disadari karena seperti orang lelah, yakni badan lemas, mengantuk, sakit kepala, dan meningkat menjadi mual, muntah, sakit pada dada, dan seperti berhalusinasi. Jika kadarnya sudah tinggi bisa menyebabkan hilang kesadaran dan kematian yang cepat.

Baca Juga: Enggak Perlu Malu, Ini Tips Dasar Touring Menggunakan Sepeda Motor Bagi Pemula

"Karena ciri-cirinya tersamarkan, begitu sadar akan sulit mencari pertolongan karena badan terlalu lemas, bahkan untuk sekadar membuka pintu mobil. Banyak korban keracunan gas CO yang tidak tertolong akibat menghirup gas berbahaya ini waktu tidur di dalam mobil ber-AC," sambungnya.

AC sulit dimatikan karena kabin tertutup rapat padahal penumpang butuh suasana kabin yang sejuk dan nyaman. Begitu gas CO berhasil masuk ke dalam kabin dan kadarnya meningkat, maka penumpang akan keracunan gas tanpa ciri ini.

"Dalam perjalanan dengan jarak cukup panjang, pengemudi pasti sangat lelah karena telah berkendara sejak berangkat. Sehingga, waktu istirahat di rest area atau pom bensin dimanfaatkan untuk tidur," imbuhnya.

Keputusan tersebut sudah benar, tapi harus memperhatikan beberapa hal supaya tidak keracunan gas buang.

Untuk mencegah agar tidak terjadi keracunan dari emisi gas buang mungkin dapat di tambahkan dengan metode beristirahat secara bergantian sehingga ada yang mengingatkan sudah berapa lama beristirahat dalam keadaan mesin kendaraan menyala, sekaligus dapat mengamankan dari tindak kejahatan ketika ditinggal istirahat di kendaraan.

Buka sedikit kaca samping sekitar 2-3 cm untuk membantu sirkulasi udara luar. Tetap waspada pencurian dan kemungkinan hujan. Patut diingat, langkah ini tidak sepenuhnya dapat mencegah karena gas buang tetap sanggup masuk ke dalam kabin mobil.

Baca Juga: Bedah Fitur Dua Varian BAIC X55 II Facelift, Harga Lebih Murah Fiitur Melimpah

"Atur alarm ponsel supaya berbunyi untuk membangunkan, misalnya 30 menit kemudian. Selain supaya tidak kebablasan tidur, Sobat akan tersadar ketika merasakan gejala awal keracunan gas CO," wantinya.

Mencegah lebih baik daripada mengobati, segera keluar dari mobil saat mulai terasa gejala awal seperti tiba-tiba mengantuk, badan lemas, atau pusing padahal kondisi badan sehat. Pastikan tidak ada penumpang lain yang masih tertidur di dalam mobil.

"Kalau badan terlalu lemah, tekan klakson kuat-kuat untuk memancing perhatian orang di luar mobil. Memang akan membuat orang kesal kalau ternyata tidak keracunan gas CO. Tapi tetap lebih baik ketimbang menjadi korban," katanya.

Rutin servis berkala menjadi kunci utama mencegah keracunan gas CO di dalam mobil. Ketika servis berkala, seluruh komponen mobil diperiksa, termasuk potensi kebocoran di kabin mobil, dan mesin beserta saluran gas buang.

Bagikan

Baca Original Artikel