Review Mobil Bekas Nissan X-Trail T30

Edo Permanadhita Senin, 06 Juli 2020

KabarOto.com - Sejak generasi pertama berkode T30 muncul, Nissan X-Trail berhasil menggaet para penggemar tersendiri, dengan bentuk bodi yang terkenal praktis, mesin kencang, serta suspensi nyaman.

X-Trail T30 pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2001. Menjadi pesaing Honda CR-V, X-Trail masih didatangkan dalam bentuk CBU dari Jepang. Kemudian pada 2003, versi CKD X-Trail T30 akhirnya hadir di Tanah Air.

Versi facelift dengan gril baru

Sport Utility Vehicle (SUV) compact tersebut hadir dalam 2 pilihan mesin. Pertama adalah mesin QR20DE 4 silinder segaris 2.000 cc, sanggup menghasilkan tenaga sebesar 138 dk pada 6.000 rpm dan torsi 192 Nm di 4.000 rpm.

Baca Juga: Piaggio Bikin Sepeda Listrik Seharga Rp28 Jutaan

Varian mesin 2.000 cc ini, memiliki pilihan transmisi manual 5 percepatan dan otomatis. Selanjutnya, Nissan juga menyediakan mesin 4 silinder DOHC 2.500 cc dengan kode QR25DE.

Mesin 2.500 cc miliki torsi besar

Output tenaganya jauh lebih besar yakni 178 dk di putaran mesin 6.000 rpm dan torsi 245 Nm di 4.000 rpm. Untuk varian mesin 2.500 cc ini, Nissan hanya menyediakan transmisi otomatis 4 percepatan.

Nissan menghadirkan X-Trail generasi pertama dalam tiga tipe, yakni ST (standar), STT, dan XT. Perbedaan paling utama terletak pada penggunaan aksesori.

X-Trail ST merupakan tipe paling rendah tanpa aksesori berlebih, sementara tipe STT memiliki tampilan lebih sporty karena menggunakan overfender, serta roof rail.

Jok gunakan bahan kedap air yang mudah dibersihkan

Sementara tipe tertinggi adalah XT, dimana perlengkapannya ditambah washer lampu dan lampu sorot yang menyatu dengan roof rail serta jok kulit.

Banyak yang bingung terhadap bodi X-Trail T30, terutama karena fender depan kanan dan kirinya tidak menggunakan bahan pelat besi seperti mobil pada umumnya, melainkan plastik abs seperti bahan bumper.

Makanya, bila melihat fender X-Trail T30 terkesan 'lunak' bila ditekan, itu dikarenakan material plastik yang digunakannya.

Interiornya terbilang unik, karena menggunakan tata letak panel instrumen atau spidometer di tengah. Meski begitu, pengemudi dapat tetap melihat jelas indikator tanpa gangguan.

Interior Xtrail

Di bawahnya, terdapat head unit double din standar buatan kenwood yang bisa memutar kaset dan cd, serta kabel aux.

Jumlah tempat penyimpanan (storage) terbilang banyak, seperti laci bawah di bagian kiri dasbor, laci besar di belakang setir. Lalu kotak penyimpanan di pintu, konsol tengah, serta cup holder yang lokasinya tersebunyi di pilar dekat pilar A.

Satu lagi yang menarik di bagian dasbor T30, yakni adanya kotak pendingin atau yang bisa dibilang 'kulkas' mini, yang bisa digunakan untuk menyimpan dua kaleng minuman kemasan agar tetap dingin.

Baca juga: Begini Tampang Nissan X-Trail Generasi Baru

Bagasi luas

Untuk fitur safetynya adalah dual SRS air bag di bagian depan, sabuk pengaman di seluruh kursi, rem ABS, EBD dan brake assist. Sayangnya, AC pada X-Trail generasi pertama belum double blower, sehingga bagian belakang kerap tidak merasakan hawa dingin.

Pada tahun 2004, Nissan melakukan sedikit penyegaran pada tampilan X-Trail. Namun, tidak banyak perubahan pada sosok Nissan X-Trail tipe facelift. Paling mencolok hanya mengalami sedikit pengembangan di sektor gril depan yang menggunakan 'V Shape'.

Memasuki usia yang sudah lebih dari 10 tahun, rata-rata X-Trail T30 memiliki jarak tempuh yang terbilang cukup jauh. Agar kondisinya tetap fit, bagi sobat KabarOto yang ingin meminangnya, harus melakukan ritual servis rutin.

Sama seperti produk Nissan lainnya, untuk perawatan di bengkel resmi, Nissan X-Trail juga mengukuti jarak tempuh yang sudah dilalui. Untuk 80.000 kilometer keatas, ada beberapa penggantian suku cadang yang perlu dilakukan.

Terdapat bengkel spesialis Nissan

"Kalau servis rutin dan ada penggantian komponen fast moving semisal oli, filter oli, busi, filter udara, filter AC komponennya tersedia," ujar Joryza Sativa, Service Advisor Nissan Datsun Bekasi Barat.

Ia menambahkan, kalau pun suku cadangnya tidak tersedia, bisa dipesan selama 3-4 hari. Namun ia memastikan bahwa suku cadang generasi pertama ini masih tersedia, sehingga anda tidak perlu khawatir.

"Paket lengkapnya additional sama yang utama. Namun additional sifatnya tidak wajib. Mengenai fan belt baiknya diganti setiap kelipatan 40 ribu, tapi nanti dilihat kondisinya karena terkadang berbeda di tiap mobil," jelasnya.

Baca juga: Masalah Fuel Pump, Nissan Lakukan Recall Untuk All New Nissan Livina

Estimasi biaya servis

Dari estimasi biaya servis rutin yang diterima KabarOto, dari 17 item perbaikan menghabiskan biaya sebesar Rp 3,8 jutaan. Diantaranya pembersihan throttle body, pengencangan baut kaki-kaki, balancing, hingga carbon cleaner.

"Biasanya yang bakal sering diganti itu malah kaki-kakinya, karena banyak menggunakan material karet," jelas Joryza. Di usianya yang sudah terbilang tak muda lagi, kerusakan pada bagian tersebut adalah hal yang wajar.

Dari pengalaman pemilik X-Trail T30 yang ditemui KabarOto, selain problem AC yang terkadang terasa kurang dingin, serta kaki-kaki, modul power window adalah salah satu komponen yang kerap bermasalah karena faktor usia.

Selain bengkel resmi, ada juga alternatif pemilihan bengkel spesialis Nissan. Apalagi keberadaannya saat ini cukup banyak, yang tersebar di Jabodetabek dan sanggup melakukan perbaikan dan perawatan terhadap Xtrail.

Salah satunya adalah bengkel Family Auto Service yang terletak di bilangan Jl. I Gusti Ngurah Rai, Bekasi Barat. Untuk wilayah DKI Jakarta, bisa langsung mendatangi Jasmin Motor Fatmawati Jl. Wahyu Raya No.2, Cilandak. Menariknya, Jasmin Motor juga punya cabang di Jl. Lkr. Selatan, Muncul, Tangerang Selatan.

Lampu belakang tampil unik dengan desain vertikal

Mengenai harga pasaran, Nissan X-Trail generasi pertama kini dijual dengan harga yang sangat bervariasi. Namun bila dilihat dari tahunnya, Xtrail 2003 hingga 2005 di beberapa situs jual beli online dijual dengan rentang Rp 50 - 80 juta.

Sementara tahun 2006 hingga model peralihan terakhir sebelum T31 pada 2008, dijual mulai Rp 80 juta hingga Rp 95 juta. Namun harga tersebut sangat berpengaruh dengan kondisi mobil itu sendiri. Semakin kondisinya orisinil dan terawat, harga jualnya tentunya akan lebih tinggi.

Baca juga: Nissan Kick Facelift Resmi Meluncur Di Jepang

Pelek palang lima ukuran 16 inci

Mengenai pajak pertahunnya, terbilang masih lumayan tinggi. Untuk Nissan X-Trail 2.500 cc buatan tahun 2003 misalnya, pajak mobil yang masuk golongan minibus itu mencapai Rp 2,2 jutaan dengan registrasi wilayah Jawa Barat.

Pajak mencapai Rp 2 jutaan

Satu hal perihal mobil ini, dikenal sebagai SUV yang memiliki tingkat kenyamanan yang baik. Dilihat dari kinerja suspensi dan mesin, memberikan kepuasan bagi pengunanya. Karena tidak dapat ditemukan di kendaraan SUV lainnya yang sekelas di eranya.

Bagikan

Baca Original Artikel