Ryan Melano: "Pelek Wajib Dijahit Sesuai Ukuran Fender!"

Kipli Senin, 02 Juli 2018

KabarOto.com - Buat penggila kaki-kaki, pasti paham di tahun 2012 silam, gaya modifikasi HellaFlush mulai masuk dan lagi seru-serunya menjangkiti khalayak modifikasi Tanah Air. Saat itu gaya modifikasi ceper 'mampus' asal Amerika itu membuat penjualan pelek dan bengkel kaki-kaki laris manis diserbu.

Pelek lebar dengan offset sembarangan, banyak diburu baik asli maupun replika. Bengkel kaki-kaki pun wajib menyerap ilmu ceper ala HellaFlush yang sedang digandrungi.

Nah, mulai dari situ kemudian banyak importir memasukkan pelek berkategori fashion, atau juga yang cuma menang desainnya yang unik, tapi secara performa dikorbankan. Misalnya lebih berat, dan biasanya tak memikirkan pembuangan hawa panas rem, karena rata-rata modelnya dish.

Dilansir dari situs resmi NMAA, salah satu pabrikan pelek Amerika yang memulai tren fashion adalah Rotiform, yang kemudian tiruannya banyak dijual di sini.

Baca Juga: BJB Gandeng NMAA Gelar Autobition di Bandung

Ryan Melano, punggawa workshop Antelope Ban di Bogor adalah salah satu modifikator yang memulai tren HellaFlush dengan gayanya sendiri.

Pria berkacamata ini bilang sebelum kata HellaFlush dikenal di Indonesia, sudah memiliki trademark modifikasinya sendiri, yang mengacu pada syarat HellaFlush, yaitu yang ia sebut sebagai Fat Ballers.

“Fat Ballers adalah gaya pelek yang hampir menyentuh sisi luar fender dengan ban yang narik normal. Jadi mobil kelihatan gemuk dengan setingan maksimal yang natural, atau tanpa spacer dan tanpa wide body. Fitment-nya cuma berdasarkan ukuran dan offset dan harus clear corner roda depan ketika berbelok,” ujarnya.

Baca Juga: 80% Exhibitor Siap Ramaikan Indonesia Modification Expo

Seiring berjalannya waktu, term HellaFlush makin meredup, penyebutan modifikasi kaki-kaki yang bagus diganti dengan kalimat 'stance'. Maksudnya ceper, clear corner dan enak dilihat.

Sehingga hal ini menjadi semacam pengakuan jika apa yang dilakukan Ryan adalah langkah yang benar. Maklum, ceper ala HellaFlush di sini biasanya cuma modal ban mepet fender, sementara gesrot di sana-sini.

Makin ke sini, Ryan pun melepaskan istilah Fat Ballers-nya dan diganti dengan penamaan yang lebih generik tapi kuat pesannya, yaitu Bespoke Fitment. Hal ini karena banyak orang salah kaprah menerapkan pelek dengan spesifikasi yang kurang pas ke mobilnya.

“Sayang banget karena pelek adalah salah satu part modif yang mahal harganya. Tapi kalau fitment kedodoran atau terlalu keluar pasti mobil kelihatan biasa aja atau bahkan jelek,” ulasnya.

Artinya, pelek wajib 'dijahit' sesuai ukuran fender mobil dan terpasang presisi, agar mengeluarkan aura mahalnya. “Ibarat baju, kalau kegedean jelek, kekecilan juga sesak pakainya,” bilang Ryan.

Jadi, pelek harus pas dengan ruang fender. Layaknya tren zaman sekarang, pakaian slim fit lagi banyak digemari. Pelek pun harus mengikuti.

Hal ini bisa dilakukan karena banyak pabrikan pelek yang melayani custom ukuran. Tinggal skill modifikator lokalnya saja yang menentukan setting-an fitment yang tepat untuk mobil kastemernya.

Yang menarik, jika setingannya benar, Ryan menjamin mobil dengan stance yang bagus bisa bermain di semua area. Misalnya HellaFlush, meaty fitment dan bahkan hingga bisa dipakai di trek.

Bagikan

Baca Original Artikel