Sejarah Perjalanan Datsun di Indonesia Sebelum Disuntik Mati

Kipli Rabu, 24 Juni 2020

KabarOto.com - Perjalanan merek Datsun di Indonesia memang penuh liku. Memulai kejayaannya pada era 1970-an sebelum kemudian mati suri pada tahun 1986 dan reinkarnasi pada 2012 di Tanah Air dengan mobil LCGC.

Umurnya di Indonesia sendiri tak lama, karena merek Datsun dan sang induk yakni Nissan, harus kembali menutup pabrik produksinya pada kuartal pertama tahun 2020 silam. Nah, untuk mengenang merek ikonik ini, KabarOto merangkumnya dalam bentuk perjalanannya di negeri ini.

Pabrikan Datsun awalnya adalah merek mobil yang dimiliki oleh Nissan Motor Company. Datsun digunakan sebagai merek dari kendaraan Nissan yang diekspor tahun 1958 sampai 1986. Pada 2013, Datsun diluncurkan kembali sebagai merek mobil murah Nissan.

Asal nama Datsun, dibuat pada 1931 oleh DAT Motorcar Co. untuk model baru mobil mereka dengan nama Datson. Pada 1933, setelah Nissan Motor Company mengontrol DAT Motorcar Co., namanya kembali diganti menjadi Datsun.

Baca juga: Datsun 620 Pick Up Long 1.500 Asal Lampung Ini Langganan Sabet Piala Kontes

Awal kemunculannya sebelum era milenium, merek Datsun cukup terkenal dengan mobil sport misalnya roadster Fairlady dan coupe Fairlady (240Z). Datsun juga cukup terkenal di Indonesia pada zamannya dengan kendaraan pikap Datsun 620 (Datsun 1500).

Tanggal 20 Maret 2012, Nissan mengumumkan bahwa mereka menghidupkan kembali merek ini untuk pasar Indonesia, Afrika Selatan, India dan Rusia.

Menurut Andry SA selaku salah satu sesepuh Datsun lawas, sebelum 1977, mobil-mobil Datsun yang ada di Indonesia masih berasal dari luar negeri alias CBU. Tak ada importir umum pada zamannya, penggemar harus rela mengimpor sendiri mobil Datsun idamannya jika ingin memilikinya di dalam negeri seperti Fairlady 240Z, 510 SSS atau 710 SSS yang kerap jadi favorit kolektor penggemar Datsun.

Datsun 310 atau yang memiliki nama 130Y

Menginjak 1977, Datsun dipegang oleh PT Indokaya Nissan Motors selaku Agen Pemegang Merek dan mulai merakit mobil sendiri secara lokal atau CKD. Beberapa mobil Datsun pun mendulang kesuksesan, sebut saja tipe 120Y atau B210, lalu 130Y atau B310.

Kedua model tersebut cukup populer di Indonesia dengan mesin tipe A-Series, mayoritas berkapasitas 1.288 cc dengan kode A13, dilengkapi karburator Nikki maupun Hitachi.

Replika Datsun 510 BRE milik anggota komunitas Datsun Jakarta

Tak kalah dengan popularitas kedua model tersebut, hadir tipe Datsun 510 atau yang kerap dijuluki 'Datsun Kotak'. Datsun ini merupakan salah satu yang jadi favorit dan incaran kolektor hingga kelas dunia. Popularitasnya tak diragukan lagi di industri perfilman, sebut saja cameo di film Transformers: Dark of the Moon.

Tak hanya film, namun Datsun 510 juga merajai balap SCCA Trans-Am Series pada 1971 dan 1972 dengan pembalap andalannya bernomor 46 yakni John Morton.

Datsun 510 masuk ke Indonesia dengan berbagai tipe mesin mulai dari 1.300 cc Bluebird dengan tuas transmisi di belakang setir, hingga 1.800 cc dengan model coupe.

Baca Juga: Nahas, Datsun Jadi Merek Yang Mati Dua Kali Di Indonesia
Datsun 710 SSS reli milik anggota Old Datsun Indonesia asal Yogyakarta (Foto:Istimewa)

Sebenarnya Datsun 510 tipe tertentu juga dikenal sebagai SSS, ini merupakan kepanjangan dari Super Sport Sedan. Bedanya dengan tipe lain, mobil ini sudah dilengkapi kaki-kaki independen di belakang agar lebih stabil ketika berbelok dan sistem pengkabutannya sudah menggunakan karburator Hitachi SU 2 laras.

Tak hanya Datsun 510 SSS, di Indonesia juga masuk tipe 160J dengan kode 710, yang justru lebih dikenal dengan julukan SSS atau Triple S itu sendiri. Popularitas nama SSS justru lebih dikenal sejak tipe 710 masuk ke Indonesia dan identik dengan kompetisi atau kejuaraan reli nasional karena menjadi salah satu besutan favorit para pembalap dalam negeri.

Menggunakan mesin 1.600 cc dan karburator Hitachi SU 2 laras, kaki-kaki belakang mobil ini juga sudah dilengkapi sistem independen, sama seperti Datsun 510 SSS. Selain itu, instrumen pada dasbor juga lebih banyak karena menampilkan indikator tekanan oli.

Datsun 160J 710 'Bongkok' milik anggota komunitas Datsun Jakarta

Tipe 160J atau 710 juga masuk ke Indonesia dalam versi tanpa kaki-kaki independen serta karburator Hitachi SU, bentuk front fascianya memang mirip dengan 710 SSS, yang membedakan adalah bentuk buritan yang lebih landai, karena itu mobil ini dijuluki '710 Bongkok'.

Sempat mati suri pada era kejayaannya, 20 Maret 2012 pihak Nissan kembali mengumumkan kehadiran merek Datsun kembali untuk pasar Indonesia, India, Afrika Selatan dan Rusia. Kehadiran merek Datsun diperuntukan sebagai mobil murah. Bukan hanya di Indonesia, namun juga di negara berkembang lainnya.

Untuk pasar Indonesia di bawah bendera Nissan Motor Indonesia (NMI) pada 2012 hadir sebagai Low Cost Green Car (LCGC) atau mobil ramah lingkungan. Mobil yang diluncurkan antara lain Datsun GO, GO+ dan Cross.

Bicara soal spesifikasi mesin Datsun yang lahir kembali ini, menggendong mesin bensin 3 silinder segaris berkapasitas 1.197 cc yang tersedia dengan transmisi Manual.

Berbeda dengan Datsun GO yang berjenis hatchback, GO+ adalah MPV 5+2 seater yang hanya layak diduduki oleh anak-anak dengan panjang 3.995 mm, lebar 1.636 mm, wheelbase 2.450 mm. Model mobil ini menggunakan mesin yang sama dengan tenaga 67 dk dan torsi 104 Nm.

Datsun pun senantiasa melakukan perubahan dan peningkatan. Maka dari itu harga Datsun GO pun sedikit naik dari ketika pertama rilis. Tapi tidak ada modelnya yang sampai menyentuh Rp 150 juta.

Tentunya hal ini masih merupakan nilai plus Datsun GO. Desain interior maupun eksterior tidak dilewatkan begitu saja oleh Datsun untuk menekan harga Datsun GO. Desain eksterior dengan gril berlapis krom dan interior dengan aksen beige pun semakin menambah nilai plus dari mobil yang satu ini.

Baca juga: Ini Halalbihalal Ala Datsun Jakarta Masuki Fase New Normal

Walau tetap saja, minimnya fitur sesuai harganya masih terlihat di beberapa bagian, misal ban berdiameter 13 inci berukuran 155/70, lalu absennya fitur yang umumnya ada di hatchback, seperti wiper belakang. Head unit sebagai hiburan di kabin, hanya bisa mengakses koneksi Aux dan Bluetooth, tanpa pemutar CD player ataupun radio.

Selayaknya LCGC dengan harga terjangkau, beberapa bagian memang menggunakan bahan baku atau material murah. Seperti bagian bodi dengan pelat tipis, membuka kaca dengan tuas, busa jok tipis dan material dasbor serta door trim berbahan baku ekonomis. Sepertinya ini yang membuat harga mobil Datsun bisa dibuat murah.

Rasanya berbeda sekali dengan build quality Datsun lawas, ya, Sobat Kabaroto?

Sayangnya, Nissan lagi-lagi harus menyuntik mati merek Datsun dan Nissan itu sendiri di awal tahun 2020. Datsun secara resmi jadi merek yang mati 2 kali di Indonesia. Banyak opini, terutama dari para sesepuh Datsun lawas, bahwa reinkarnasi merek Datsun di Indonesia ini tak diimbangi dengan DNA model maupun desain lawasnya.

Sebut saja beberapa merek lain yang mengandalkan DNA model lawasnya dan mengadopsi pada mobil barunya seperti MINI, Vespa, hingga Jeep. Padahal, banyak yang menganggap performa mesin Datsun anyar juga tak mengecewakan.

Apakah Datsun berencana memperbaiki kesalahan dengan reinkarnasi ketiga kalinya nanti? Kita tunggu saja.

Bagikan

Baca Original Artikel