Sejarah Toyota Kijang di Indonesia
KabarOto.com – Siapa orang Indonesia yang tidak pernah mendengar kata Toyota Kijang? Bahkan mungkin saja saat mendengar kata Kijang, representasi orang Indonesia bukan lagi kepada seekor hewan bertanduk. Melainkan pada sebuah mobil yang sudah dikenal selama kurang lebih 40 tahun.
Ya, Toyota Kijang sudah menjadi mobil keluarga Indonesia sejak lama, dari beragam golongan. Memang mobil ini sudah menjadi legenda baru di Indonesia. Mungkin beberapa sobat KabarOto pernah memiliki atau bahkan sekarang sedang memiliki mobil tersebut.
Baca Juga: Test Drive - Toyota Kijang Innova Venturer 2.4 Diesel A/T
Pada artikel kali ini, KabarOto akan membahas sejarah awal dari Toyota Kijang hingga sekarang, Yuk disimak.
Toyota Kijang Generasi 1
Pada tahun 1975, Toyota Kijang pertama kali diperkenalkan di PRJ (Pekan Raya Jakarta). Nama Kijang sendiri adalah singkatan dari Kerjasama Indonesia Jepang. Pada generasi pertama yang dirilis pada 1977, mobil ini kerap dipanggil Kijang Buaya.
Nama ini berasal karena kap mesin Kijang saat itu, terbuka bersamaan dengan sebagian bagian atas sepatbornya. Makanya, ketika dilihat dari samping seakan-akan seperti mulut buaya yang sedang menguap.
Semua komponen dari mobil ini masih sangat basic, bahkan kaca pun belum ada untuk pintu penumpang, dan masih menggunakan penutup kanvas.
Mesin yang digunakan pakai kode 3K, berkapasitas 1.200 cc, OHV (Over Head Valve). Disambung ke transmisi manual 4 percepatan dengan penggerak roda belakang.
Sasis dari mobil ini menggunakan ladder frame, yang dipercaya lebih dapat menahan guncangan. Aslinya, mobil ini hanya keluar dalam versi pikap oleh Toyota, tetapi banyak dibuat mobil penumpang oleh karoseri..
Toyota Kijang Generasi 2
Keluar pada tahun 1981, pada generasi ini Kijang sudah mengeluarkan versi MPV-nya. Namun bukan dari Toyota langsung, melainkan mengandalkan perusahaan karoseri.
Ada julukan bagi generasi 2 ini, yaitu Kijang Doyok. Karena bentuknya mengingatkan sebuah tokoh kartun bernama Doyok pada sebuah koran harian saat itu.
Mesinnya kini pakai kode 4K berkapasitas 1.300 cc yang dapat menghasilkan 61 dk. Namun pada akhir masa produksinya tahun 1985, mesinnya mendapat pembaruan dengan kode 5K, berkapasitas 1.500 cc dengan tenaga 63 dk. Sedang transmisinya masih sama, menggunakan manual 4 percepatan.
Fitur yang ditawarkan juga cukup memadai pada zamannya, seperti spidometer lengkap dengan petunjuk temperatur mesin, penunjuk kecepatan dan bensin.
Baca Juga: Toyota Kijang Innova 2015 : Buat Harian Oke, Buat Drag Race? Siapa Takut!
Ada beberapa versi Kijang Doyok saat itu ada Beta, Tamara, Turangga, Targa GT dan lainnya. Semua tipe tersebut dikerjakan oleh perusahaan karoseri yang mengubah tampilan dari Kijang tersebut.
Misalnya Beta, pada versi yang dibuat oleh karoseri Langgeng Putra ini, memiliki beberapa fitur mewah seperti jok yang sudah reclining dan sliding, dasbor setara dengan mobil sedan, pelek yang diganti modelnya dan juga lampu indikator pintu..
Toyota Kijang Generasi 3
Merupakan generasi paling terkenal dan masih banyak ditemui di jalan sekarang ini. Pertama kali dikeluarkan oleh Toyota tahun 1986, ini adalah salah satu Kijang yang memiliki pilihan paling banyak. Mulai dari pikap, MPV 5 pintu, hingga ada yang hanya memiliki pintu belakang pada 1 sisi saja.
Bodi pada generasi ini sudah memiliki lekukan yang lebih membulat ketimbang generasi sebelumnya, dan generasi 3 ini memiliki 2 versi sasis yang short wheelbase berkode KF40 dan yang long wheelbase berkode KF50.
Mobil ini berhasil mempertahankan umurnya hingga 11 tahun sampai tahun 1997, dan tercatat dalam kurun waktu tersebut, telah diproduksi sebanyak lebih dari 500.000 unit, dengan mencatat hasil penjualan sebanyak 492.123 unit selama masa produksinya.
Uniknya, pada saat itu generasi 3 ini sudah menggunakan pelat bodi dari Toyota langsung atau full pressed bodi untuk versi MPV-nya. Jadi pada iklannya saat itu, mobil ini memberi embel-embel bebas dempul.
Karena saat diproduksi pada generasi 1 dan 2, MPV hasil karoseri memiliki dempulan yang banyak. Dimana terobosan ini di klaim dapat mengurangi bobot mobil hingga 2-5 kg.
Baca Juga: Toyota Team Indonesia Sukses Rajai Kejurnas Slalom Malang 2018
Pada awal kemunculannya mobil ini diberi nama Kijang Super, yang berpindah konsep jadi mobil penumpang. Pada generasi ini terdapat beberapa versi lainnya, seperti Ranger yang hanya memiliki 2 pintu, dan juga Grand Extra yang sudah memiliki fitur cukup lengkap di bagian interior, contohnya dasbor yang sudah modern, dengan AC yang juga sudah double blower.
Dan pada generasi ini terdapat juga pilihan mesin baru berkode 7K berkapasitas 1.800 cc, juga ada pilihan transmisi otomatis 4 percepatan.
Barulah saat itu, dimulai persaingan pada kelas ini dengan pasaing-pesaingnya seperti Mitsubishi Kuda dan Isuzu Panther.
Toyota Kijang Generasi 4
Pada tahun 1997, barulah generasi keempat ini lahir. Biasa disebut Kijang Kapsul, karena bentuknya yang lebih membulat dari sebelumnya.
Pada generasi ini, pilihan mesin jadi lebih variatif. Misalnya mesin 7K-E berkapasitas 1.800 cc dan sudah fuel injection, mesin 1RZ-E berkapasitas 2.000 cc dan mesin diesel 2L berkapasitas 2.400 cc.
Fitur juga sudah cukup lengkap pada zamannya, seperti power window, power steering, speaker, sudah menjadi standar bagi Kijang Kapsul MPV ini. Tetapi untuk versi pikap, belum tersedia fitur-fitur tersebut.
Ada beberapa varian untuk mobil ini, dimana yang long wheelbase memiliki tipe LX, LSX dan LGX. Sementara untuk yang short wheelbase bertipe SX, SSX, SGX dan Rangga. Dan varian pikap tentunya.
Bagian yang penasaran apa bedanya dari varian tersebut, kita coba ulas sedikit yah.
SX–LX, keduanya memiliki standar fitur yang sama, hanya saja LX lebih panjang 50 cm. Fitur yang digunakan juga belum lengkap, tidak ada power steering, audio, bahkan interior minim sekali panel, sehingga wajar bila sebagian pelat bodi terlihat.
Bangku bagian belakang juga masi mengusung desain berhadapan. Untuk LX hanya ada dalam pilihan bensin 1.800 cc karburator.
SSX–LSX, untuk varian ini, ada improve pada bagian jok yang menggunakan bahan semikulit. Namun, untuk bagian belakang masih mengusung jok berhadapan.
Lalu top of the line-nya adalah SGX–LGX. Untuk varian ini, interior sudah di-cover semua, pemakaian jok juga menggunakan bahan fabric dan AC yang sudah double blower, pelek alloy 14 inci, lengkap wiper belakang. Untuk LGX sudah memiliki power window, serta jok belakang yang sudah menghadap depan semua.
Krista dan Rangga, ini adalah versi lengkap dari SGX dan LGX, dengan tambahan overfender, warna dual tone dan juga penggunakan interior panel kayu, lengkap dengan pelek racing berwarna polished metal.
Produksi mobil ini berakhir pada tahun 2004 untuk yang MPV, sementara versi pikap baru berakhir di 2007. Penjualan generasi ini tidak sampai mengalahkan pendahulunya, karena hanya tercatat laku 264.226 unit sepanjang generasinya.
Tetapi asyiknya, generasi 4 ini diekspor ke lebih banyak negara yaitu ke 10 negara, dengan nama yang berbeda..
Toyota Kijang Innova
Masuk tahun 2004, Kijang berinovasi besar. Pada generasi inilah, Toyota sudah tidak membuat Kijang versi pikap. Memang masih berbasis dari pikap, tetapi modelnya berbeda nama, menjadi Toyota Hilux.
Innova sendiri diambil dari kata Inovasi. Karena Toyota saat ini berusaha membawa Kijang bersaing dengan MPV lainnya, dengan menambahkan berbagai fitur pada Kijang Innova.
Nah, pada khusus untuk generasi ini. KabarOto akan membahasnya terpisah lebih lengkap lagi. Tunggu berita selanjutnya yaa…
Baca Juga: Sejarah Toyota Kijang Innova Di Indonesia
Baca Original Artikel