Tidak Semua Liner Blok Silinder Bisa Dikorter, Ini Penjelasannya

Kipli Selasa, 14 Mei 2024

KabarOto.com - Pabrikan roda dua memang selalu berinovasi menciptakan inovasi dan fitur barunya, tentu hal ini selain jadi teknik marketing juga meningkatkan nilai produk terhadap konsume. Contohnya seperti teknologi pelapisan dinding atau liner blok silinder. Namun, tidak semua silinder bisa dikorter, begini penjelasannya.

Masing-masing pabrikan punya julukan untuk teknologi mereka, seperti Yamaha dengan DiASil cylinder atau Kawasaki dengan Super Electrofusion Cylinder, yang fungsinya secara garis besar sama-sama memperkuat dan meminimalisir gesekan, sehingga lebih cepat melepas panas dan awet.

Yongki Jaya selaku Mekanik Yamaha Chandra Jaya Motor, Tangerang Selatan bilang, "Ada yang disebut nikasil, yaitu silinder aluminium yang dindingnya dilapis silicon carbide atau ceramic yang ditambah nikel. DiASil sekilas mirip Nikasil tapi bahan silindernya sendiri sudah ada silicon carbide atau ceramic dan nikel, lalu dicetak dan dikorter dari pabrikan.”

Baca Juga: Perbedaan Bentuk Leher Pada Knalpot, Sobat Wajib Tahu Penjelasannya

ciri blok super electrofusion cylinder yang sudah alami ganti liner atau boring (Kipli)

Keunggulan lain dari blok DiASil menurutnya, bobot yang lebih ringan, karena menggunakan aluminium. Juga bisa menghasilkan minimum clearance, sehingga menjaga kompresi dengan baik, minim getaran, suara mesin lebih halus, tahan gesekan, dan tahan panas.

Beda nama, Kawasaki pakai yang jenis elektronik, diberi nama Super Electrofusion Cylinder. Teknologi ini bisa ditemui di mesin Kawasaki Ninja 150 cc 2 tak, seperti Ninja 150R maupun Ninja 150 RR.

Sesuai namanya yang ada unsur electro, proses pelapisan dinding liner ini memang memafaatkan tegangan listrik yang besar. Caranya diawali dengan meletakkan kawat atau kabel di titik tengah poros liner. Kawat yang digunakan ini berbahan molybdenum atau high carbon steel.

“Kawat itu dialiri arus listrik beberapa belas ribu watt. Nanti kawatnya meledak dan melapisi seluruh bagian boring. Tapi habis itu tetap ada proses honing biar boring alus. Jadi jangan heran kalau lihat boring Ninja 2 tak walupun baru tapi terlihat ada pori-porinya, memang seperti itu dari pabrikannya,” ujar Budi punggawa bengkel JMS, Jakarta Barat.

Baca Juga: Aki Tekor Bikin Pengapian CDI Rungkad? Ini Penjelasannya

contoh blok yang sudah 'putih' atau aus akibat usia pakai lama dan harus diganti (Kipli)

Mantan peracik mesin road race itu bilang, hal tersebut supaya oli bisa masuk ke pori-pori sehingga minim gesekan. Proses peledakan tersebut dilakukan selama beberapa kali sampai merata di seluruh dinding liner. “Hasil dari proses ini akan ada lapisan yang sangat tipis, cuma sehelai rambut. Tapi bisa dibilang ini lebih kuat dibanding DiASil,” lanjutnya.

Sayangnya dengan teknologi ini terbilang mahal, “Blok Ninja 2-tak sekarang nyaris Rp 5 juta paket komplet, bayangkan jika teknologi ini diaplikasikan ke 4-tak apalagi 2 sampai 4 silinder, pasti bakal over budget,” sambung pria asal Purbalingga, Jawa Tengah itu.

Bagikan

Baca Original Artikel