KabarOto.com - Pecinta performa mesin, tentunya doyan melakukan modifikasi pada sistem dapur pacu. Paling mudah membangkitkan tenaga dan mengubah suara, adalah modifikasi sistem gas buang atau knalpot.
Mungkin tak semua tahu, para tuner tersohor Tanah Air menyebutkan bahwa sumber dari tenaga mesin 2-tak sekitar 60% berasal dari pemilihan knalpot yang tepat. Maka dari itu pemilihan knalpot juga tidak boleh asal agar tenaga tidak malah jadi 'drop'.
Baca Juga: Sultan Wajib Lirik, Knalpot Racing SP Tadao Kawasaki Ninja 150 RR Asli Jepang Rp8 Jutaan
Jeff Lauw selaku punggawa dari JS Bikez Shop mengatakan, umumnya ada 2 jenis tipe leher yang digunakan pada mesin 2 langkah tersebut. "Modifikator biasanya menyebut dengan nama leher 'C' dan 'J' atau bisa disebut juga 'L' karena bentuknya menyerupai huruf alfabet yang dimaksud," ujar ko Jeff, sapaan akrabnya.
Nah, leher J atau L, biasa digunakan untuk motor standar pabrikan yang ingin adanya peningkatan tenaga dengan knalpot racing. "Leher J atau L biasanya membuat karakter mesin lebih 'smooth', jadi dari bawah sampai atas karakternya halus namun tenaga tetap meningkat. Cocok dipakai untuk traffic stop & go seperti ibukota," jelas kolektor motor-motor CBU itu.
Baca Juga: Gas Kawasaki Ninja 150 'Nyangkut'? Bahaya Sob, Cek Bagian Ini
Berbeda dengan leher C atau yang biasa diaplikasikan pada mesin yang sudah dimodifikasi. "Minimal biasanya ganti karburator yang lebih besar sampai porting polish, yang mengejar akselerasi putaran tengah hingga atas biasanya pakai jenis leher ini," katanya.
"Biasanya, jenis leher ini juga dipakai di motor-motor kompetisi seperti drag race. Nah, karena memang balik lagi, semua sesuai kebutuhan mesin. Jangan sampai ganti knalpot malah bikin tenaga 'kedodoran'," tutupnya. Nah, sekarang Sobat sudah paham kan perbedaannya.
