Bore Up Vespa P150X Gunakan Komponen Polini dan SIP Scootershop
KabarOto.com - Pada zamannya, Vespa klasik lazim difungsikan untuk transportasi dari poin A ke poin B. Seiring berkembangnya zaman, evolusi roda dua pun bervariasi dari jenis serta peruntukannya, dari sekadar sarana transportasi menjadi simbol sebuah gaya hidup.
Nama besar Piaggio Vespa memang melekat erat di negeri ini. Meskipun produksi Negara Italia, penggemar fanatik skuter antik tersebut memiliki banyak fans loyal di Indonesia, bahkan sekarang tanah air kita sudah jadi pengguna Vespa terbanyak setelah negeri asalnya sendiri, di Italia.
Pemilik dari Vespa P150X keluaran 1980 ini mengaku ingin melestarikan sisi klasik dari skuter berwarna Jet Black ini. awalnya, restorasi motornya ini ia rasa cukup meliputi bagian bodi dan sistem pengereman saja, "Tahu sendiri deh Vespa kalau 'ngerem' bikin deg-degan, susah berhenti," keluhnya
Lantas, 'racun' modifikasi dimulai sejak ia melirik bagian mesin bawaannya yang dianggap kurang bertenaga. "Masa udah rapih gini tapi larinya kalah sama motor-motor lain mas, hehe," candanya.
Baca Juga: Test Ride New Vespa Sprint S 2019, Revolusi Mesin Ciamik Dari Piaggio
Sang owner lantas memasang satu buah mesin yang menurutnya mumpuni untuk diajak berakselerasi yakni blok dari Polini komplit dengan internal parts nya, "Sempat pasang flywheel Polini sama karburator Sudco 38mm malah buat harian bawaannya pengen ngebut terus, kurang bisa nyantai," Kenang pria yang biasa menangani mobil kompetisi drifting dan Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM).
Ia memutuskan untuk memasang kit dari Polini berupa long stroke crank, kit silinder berkapasitas 177cc, pengapian, sampai knalpot dan untuk pengkabutan bahan bakar yang pas dengan spek mesin, dirinya memilih karburator Sudco 28mm.
Masalah muncul ketika proses instalasi modifikasi pada motor pehobi racing drone ini dimana ia harus menyesuaikan teromol dan pelek dari produk S.I.P Scootershop. “Posisi pelek tidak center, jadinya yang belakang saya pasang converter kit dan yang depan saya kasih spacer. Fork depan sedikit saya custom agar bisa masuk disc brake Grimeca, dan as ayun nya pakai punya Vespa Excel,” bebernya.
Baca Juga: Piaggio Indonesia Ajak Wartawan Jajal Ketangguhan New Vespa GTS Super 150 Jakarta-Cisarua
Spidometer digital dari S.I.P Scootershop yang bermarkas di Landsberg, Jerman juga tidak langsung terpasang begitu saja, ia harus memasang accu untuk mengalirkan listrik konstan serta memasang sensor agar spidometer dapat membaca parameter yang diperlukan seperti putaran mesin, kecepatan, dan temperatur.
“Buat lampu-lampu sama klakson dibiarkan standar biar sisi klasik Vespanya tetap ada, klakson bunyinya descending ala Vespa kuno, lampu juga redup redup gimana gitu hehe,” pungkasnya.
Baca Juga: Gelar Vespa World Days 2020 Bali, Vespa Club Indonesia Ketuk Palu Di Hungaria
Penyuka mie instan ini merasa modifikasi yang dilakukan sudah cukup karena justru semakin jauh langkahnya untuk memodifikasi Vespa P150X bermesin Polini 177 cc ini, Ia justru mengidamkan sebuah Vespa dengan tipe yang beda. “Masih bingung menentukan bahan, entah Sprint Veloce atau PTS, soalnya sekarang harga Vespa juga sudah tinggi hehe,” katanya.
Mungkin bisa dibantu menentukan pilihan Sobat Kabaroto?
Baca Original Artikel