KabarOto.com - 264 personel pengawal tamu VVIP KTT G20 mendapat pelatihan mengemudikan kendaraan listrik baik roda dua maupun roda empat oleh Korlantas Polri.
Kasi Pengawalan Subdit Wal PJR Ditgakkum Korlantas Polri, AKBP Pramono Jati menilai perlu adanya pelatihan mengemudi kendaraan tersebut.
Baca Juga: Lexus UX-300e Dipilih Sebagai Kendaraan Pendukung Delegasi KTT G20
"Ada perbedaan signifikan antara kendaraan listrik dan kendaraan konvensional," ujar AKBP Pramono Jati, Rabu (28/9).
Pelatihan mengemudi mobil dan sepeda motor listrik untuk 264 personel pengawal VVIP G20 meliputi aspek keselamatan untuk tamu negara dan masyarakat.
Para personel pengawal juga harus memahami perbedaan dari kendaraan listrik agar tidak terjadi kendala mendasar pada saat pelaksanaan kegiatan.
AKBP Pramono Jati menjelaskan perbedaan pertama antara kendaraan listrik dan konvensional terletak pada suara mesin saat kendaraan menyala. Untuk kendaraan konvensional, mesin dalam keadaan menyala indikatornya mengeluarkan suara, sedangkan kendaraan listrik hampir tidak terdengar suaranya.
Perbedaan antara kendaraan listrik dan konvensional ini perlu dibiasakan untuk pengawal G20. Berbagai fitur kendaraan listrik juga diajarkan supaya tidak ada kendala mendasar yang terjadi dalam mengemudi kendaraan baru tersebut.
Baca Juga: Cara Astra Honda Motor Sukseskan Indonesia Sebagai Tuan Rumah G20
Salah satu yang penting diketahui oleh para pengawal G20 adalah fungsi regenerative. Kendaraan listrik tidak memiliki engine brake atau perlambatan kecepatan kendaraan saat gigi diturunkan. Dalam kendaraan listrik ketiadaan engine brake itu digantikan dengan fungsi regenerative yang terbagi tiga level dari satu hingga tiga.
Selain memberikan pengetahuan kendaraan listrik, rekrutmen untuk pengawal VVIP acara G20 juga memprioritaskan personel yang terlatih dan berpengalaman.
