POPULAR STORIES

Alasan Peugeot Berpaling Ke Desain Kabin I-Cockpit

Alasan Peugeot Berpaling ke Desain Kabin i-Cockpit Alasan Peugeot Berpaling ke Desain Kabin i-Cockpit (Peugeot)

KabarOto.com - Pabrikan otomotif Peugeot punya cara untuk memberikan fiturnya sendiri pada pelanggannya, contohnya pada setir dan instrument cluster display yang terlihat pada varian Active maupun Allure.

Konsep kenyamanan yang tertanam yaitu i-Cockpit, saat ini menjadi ciri khas kendaraan Peugeot. Konsep i-Cockpit terbagi menjadi 3 bagian dasarnya, contohnya desain setir yang simpel.

Selain itu ada Instrument Cluster Display yang memungkinkan pengemudi untuk melihat semua informasi terkait kendaraan sambil tetap memperhatikan jalan. Adapun layar Touchscreen yang diklaim mudah dijangkau dan dilihat, memungkinkan pengemudi mengatur fungsi utama mobil.

Baca Juga: Peugeot Django X Nevertoolavish Dibanderol Rp 78 Juta, Hanya Tersedia 17 Unit

Desainer Peugeot mengembangkan kursi pengemudi agar lebih nyaman, ergonomis, dan aman. Sebelumnya, di dalam mobil, setir berukuran besar dan informasi di layar terbaca melalui setir. Alasan di balik ini adalah terganggunya posisi layar dan setir saat berkendara.

Hasilnya, posisi terbaik untuk membaca informasi adalah setinggi mata. Informasi harus dipasang selevel dengan mata. Posisi baru ini, diintegrasikan dengan setir yang lebih kecil, menciptakan sistem serta tampilan yang baru.

Baca Juga: Sosok Peugeot 208 Rally Jadi Penantang Di Ajang Balap Tanah

Layar Touchscreen ditambahkan, yang membuat semua kontrol lebih sederhana dan menambahkan konektivitas. Ini adalah awal dari layar sentuh untuk Peugeot.

“Dengan teknologi i-Cockpit yang tertanam pada Peugeot SUV ini menjadikan perbedaan dari merek lainnya. Selain itu, pengalaman berkendara mobil Peugeot menghadirkan nuansa kokpit pesawat,” ulas Fadjar Tjendikia, Marketing Dept Head PT Astra International Peugeot.

Unsur fitur keselamatan yang ada di model 3008 dan 5008 seperti Driver Attention Alert, yang akan memberi peringatan bagi driver yang sudah mengemudi lebih dari 2 jam dengan kecepatan minimal rata-rata 65 kpj. Kondisi ini mengidentifikasikan performa driver menurun terutama reflek dan konsentrasi.