Baterai EV Korea Bisa Memadamkan Api Sendiri dan Tetap Kuat Setelah 1.000 Kali Pengisian

Aliyyu
Aliyyu
Senin, 06 Januari 2025
Baterai EV Korea Bisa Memadamkan Api Sendiri dan Tetap Kuat Setelah 1.000 Kali Pengisian

DGIST hadirkan baterai yang dapat padam api sendiri (DGIST)

Ukuran: 14
Font:
Audio:
Ctrl/Cmd + +/- untuk ukuran font
Ctrl/Cmd + F untuk fokus jenis font
Ctrl/Cmd + 0 untuk reset
Ctrl/Cmd + P untuk play/pause/resume audio
Ctrl/Cmd + S untuk stop audio

KabarOto.com - Baru-baru ini, tim dari Daegu Gyeongbuk Institute of Science and Technology (DGIST) di Korea berhasil menciptakan baterai logam lithium dengan teknologi 'elektrolit polimer padat tiga lapis'.

Baterai ini diklaim mampu memadamkan api sendiri dan mempertahankan 87,9% daya setelah 1.000 siklus pengisian ulang.

Baca Juga: Baterai Mobil Listrik Neta Rusak, Jarak Tempuh 400 Km jadi 40 Km

Dalam baterai elektrolit polimer padat tradisional, lithium dapat membentuk struktur kecil seperti pohon yang disebut dendrit selama proses pengisian dan pengosongan.

Dendrit ini dapat merusak koneksi internal baterai, meningkatkan risiko kebakaran dan ledakan. Tantangan ini telah lama menjadi hambatan dalam memaksimalkan potensi baterai logam lithium.

Namun, dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Small, tim DGIST menjelaskan struktur elektrolit tiga lapis yang mereka kembangkan.

Desain ini memiliki lapisan luar yang lembut untuk memastikan kontak yang baik dengan elektroda, sementara lapisan tengah yang kuat meningkatkan kekuatan struktural baterai.

Elektrolit juga diperkuat dengan zat pemadam api decabromodiphenyl ethane, kandungan tinggi garam lithium, dan zeolit yang memperkuat daya tahan secara keseluruhan.

Baterai yang Lebih Tahan Lama dan Aman

Inovasi ini tidak hanya menghadirkan keamanan saat terbakar, tetapi juga masa pakai yang lebih panjang.

Sebagai perbandingan, baterai konvensional biasanya kehilangan 20-30% kapasitasnya dalam jumlah siklus yang sama.

Dengan teknologi ini, kendaraan listrik dengan jangkauan 482,8 km bisa tetap menempuh lebih dari 418,4 km bahkan setelah digunakan untuk 482.803 km.

Baca Juga: Wuling Resmikan Pabrik Baterai di Indonesia

Dr. Kim Jae-Hyun, peneliti utama proyek ini, menyatakan bahwa penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi besar dalam komersialisasi baterai logam lithium dengan elektrolit polimer padat, meningkatkan stabilitas dan efisiensi perangkat penyimpanan energi.

Meski kendaraan listrik adalah aplikasi yang jelas untuk teknologi ini, penggunaan baterai ini pun bisa digunakan untuk perangkat lain seperti smartphone, perangkat wearable, hingga sistem penyimpanan energi skala besar.

Tags:

#Baterai EV #DGIST

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan