POPULAR STORIES

Baterai Motor Listrik Habis Di Tengah Jalan? Tenang, Bisa Ditukar Ala Gas Elpiji

Baterai Motor Listrik Habis di Tengah Jalan? Tenang, Bisa Ditukar Ala Gas Elpiji Honda PCX Electric (KO/Edo)

KabarOto.com - Pemerintah, saat ini tengah gencar mengkampanyekan kendaraan listrik, sebagai moda transportasi andalan di masa depan. Berbagai persiapan pun dilakukan, bersama dengan badan terkait, seperti Kementiran Perindustrian, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Sejumlah insfratruktur pendukung pun tengah dibangun, seperti stasiun pengisian listrik yang saat ini dapat ditemui di beberapa lokasi di Jakarta. Sejalan dengan pemerintah, beberapa produsen otomotif mulai memasarkan produk kendaraan listriknya sebagai pemanasan.

Baca Juga: Kenalkan Teknologi, Pemerintah Gelar Pameran Kendaraan Listrik Pertama Di Indonesia

Mulai dari mobil hingga sepeda motor listrik, saat ini mulai menyapa konsumen di Tanah Air. PT Astra Honda Motor (AHM) misalnya, pemegang merek sepeda motor Honda tersebut baru saja memperkenalkan PCX Electric.

Akan dibuat sistem pertukaran layaknya tabung Gas Elpiji

Skuter listrik PCX hadir di Indonesia dengan dibekali motor listrik bertenaga 5.7 dk dan torsi sebesar 18 Nm. Sumber tenaganya berasal dari baterai Lithium-ion berkapasitas 50.4V, yang dapat terisi penuh dalam waktu 6 jam.

"Bila terisi penuh, PCX Electric ini mampu menempuh jarak sejauh 60 Km," ujar salah seorang staff AHM saat ditemui KabarOto di pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019. Lantas bagaimana bila baterai skuter listrik tersebut habis di tengah jalan?

Standarisasi bakal mempermudah program Baterai Sharing

Dirjen ILMATE Kementrian Perindustrian, Ir.Harjanto,M.Eng mengatakan, bahwa waktu pengisian (charging time) merupakan kendala utama pada kendaraan listrik. "Kalau melakukan pengisian hingga lebih dari 2 jam itu terlalu lama. Maka dari itu, kita akan kembangkan project bernama Baterai Swap atau Sharing," katanya.

Baca Juga: Fiat Siapkan Generasi Baru Panda Bermesin Listrik

Lebih lanjut pria ramah itu menjelaskan, mekanisme pertukaran baterai itu dapat dilakukan dengan mudah. "Jadi orang tinggal ambil baterai lamanya dan dimasukkan ke alat pengisian, nantinya ada keluar baterai yang telah penuh terisi untuk ditukar. Kira-kira mirip dengan sistem pembelian gas elpiji," jelas Harjanto di sela kegiatan seminar pada acara IEMS 2019.

Untuk itu Harjanto mengaku, bahwa pihaknya bersama pihak terkait akan melakukan standarisasi penggunaan baterai. "Kita akan lihat bisnis modelnya seperti apa, dan juga akan dibuat standarisasi penggunaan baterai antara satu brand dengan brand lain, sehingga bisa menggunakan baterai yang sama," pungkasnya.