BMW 320i (E36) 2004 – Transplantasi Jantung BMW M3
KabarOto.com - Dari judul di atas, Sobat KabarOto sudah pasti bisa menebak arah pembahasan modifikasi kali ini. Yup, meski secara penampilan BMW dengan kode sasis E36 berwarna biru ini punya kesan relatif kalem dan rapih, tapi siapa sangka kan kalau mesin M50B20 standarnya sudah dipensiunkan.
Gantinya tak tanggung-tanggung, satu set mesin berkode S50B30 Euro copotan BMW M3 siap ‘teriak’ kala throttle dibejek habis-habisan!
Benar saja, Andri ‘Lemonmon’ sapaan akrabnya, memang punya hasrat yang begitu besar dengan pabrikan asal Jerman ini. Soalnya bukan cuma BMW E36 ini saja, dia punya BMW E30 yang menggunakan ‘doping’ supercharger sampai BMW F30. Modifikasi bertema sleek & daily driven pun udah pernah dia lakukan.
Cowok 28 tahun ini tak begitu suka menonjolkan performa mobil lewat penampilan. Sang owner lebih suka mobilnya tampil kalem ala mobil-mobil daily driven pada umumnya.
“Enggak suka 'posing', tapi beres-beres biar mobil kelihatan klimis itu wajib,” kata owner workshop detailing di kawasan Serpong, Tangerang Selatan ini.
Baca Juga: BMW 318i (E30) - Sejarah Keluarga Terukir di Roda 4
Dia selalu mencari referensi untuk bahan modifnya dari dari internet, makanya untuk urusan body work, Andri tak pusing, contohnya membuat natural wide body agar fitment pelek pun manis dan tetap fungsional karena secara logika, kaki-kaki bawaan BMW M3 punya konstruksi sangat beda dengan 320i ini.
Tapi estetika juga tetep diperhatikan oleh Andri, pasalnya, satu set aero kit lengkap dengan perintilan kayak emblem milik BMW M3 disematkan di bodi mobil miliknya.
Mulai dari spoiler, spion, sampai emblem original M3 semuanya melengkapi transformasi E36 ini jadi makin 'kasat mata' dengan varian M3.
Berkaitan dengan totalitas, Andri akhirnya memutuskan menyulap kabinnya menjadi full convert E36 M3 seperti spidometer cluster hingga panel-panel lainnya agar menyempurnakan proses transformasinya.
"Untuk material, gue pilih kombinasi antara suede dan leather, biar enggak terlalu umum kayak varian M3 yang lainnya," paparnya.
Satu set suspensi coilover TA Technix didaulat untuk menjaga stabilitas saat E36 miliknya ini.
Kenyamanan di kabin pun tetap optimal berkat damping dan level stiffness yang bisa diatur sesuai kebutuhan. Agar fitment roda pas, camber kit belakang sengaja di custom, lalu ditambah strut bar AC Scnhitzer dengan material carbon fiber di bagian depan, agar makin rigid dan menyeimbangkan bagian belakangnya.
Baca Juga: Datsun P510 S 1973 – Warisan John Morton
Untuk sektor pengereman, Andri mengatakan, tipe floating untuk disc brake dari OEM M3 sudah cukup mumpuni untuk akomodir tenaga dari mesin bertenaga sekitar 245-295 dk ini.
Berbicara tentang dapur pacu, Andri lebih memilih untuk tidak mengoprek terlalu jauh internal dari mesin berkapasitas 3.000cc 6 silinder ini.
"Sebenarnya ini cuma short project gw saja kok. Ini aja mau gue jual karena ada project lain, clue-nya mobil roadster Jepang, hehe," kata Andri.
Untuk menjaga performa, cowok pecinta kucing ini pun pakai exhaust system Ansa Automotive dari Amrik biar suara dan output mesin tidak tertahan oleh exhaust system standar.
"Kalau ada yang mau nerusin mobil ini gue lepas di kepala 2xx juta," katanya. Mungkin Sobat Kabaroto berminat?
Spesifikasi:
Eksterior:
Tutup tangki Hamann
spoiler belakang Hamann GT
Mesin:
BMW M3 S50B30 Euro
Exhaust system Ansa Automotive
Ground wire Pivot
Kaki-Kaki:
Full konversi BMW E36 M3
Camber kit belakang custom
Suspensi coilover TA Technix
Strutbar AC Schnitzer carbon fiber
Pelek Rota Grid 18 x 9,5 + 18 x 10
Ban Falken 235/45/18
Interior:
Full konversi BMW E36 M3
Reupholstery suede + leather
Tags:
#BMW #BMW M3