POPULAR STORIES

Chip Semikonduktor Diprediksi Langka Hingga Tahun 2023

Chip Semikonduktor Diprediksi Langka Hingga Tahun 2023 Chip semikonduktor langka, pabrikan mobil sempat hentikan produksi (Foto: Istimewa)

KabarOto.com - Pabrikan otomotif di seluruh dunia, saat ini sedang mengalami krisis chip semikonduktor. Kondisi ini diprediksi akan berlangsung sampai tahun 2023.

Chip semikonduktor dibutuhkan oleh industri elektronik, karena selama Pandemik Covid-19 ini, permintaannya melonjak. Sementara itu, pabrik otomotif juga membutuhkannya. Langkanya komponen itu, membuat beberapa pabrikan menghentikan sementara produksinya.

Paul Boudre, kepala eksekutif Soitec, dilansir dari AFP, belum lama ini mengatakan, kekurangan pasokan chip diproyeksi akan berlangsung enam hingga 2023. Sedikit informasi, Soitec merupakan perusahaan industri Prancis yang merancang dan memproduksi bahan semikonduktor. Perusahaan ini sudah memperkerjakan lebih dari 1.600.

Baca juga: Terdampak Krisis Chip Semikonduktor, Fitur Keselamatan Ford Puma Dipangkas

Boudre menuturkan, saat ini perusahaan yang dipimpinnya berada dalam situasi, industri otomotif beralih ke rantai pasokannya, untuk memproduksi semikonduktor untuk mencari kapasitas produksi yang jauh lebih tinggi.

Chip Semikonduktor (Foto: Foto: Pintrest/Hybrid Electronics)

Masalah kekurangan chip semikonduktor ini sebelumnya dianggap sepele oleh sejumlah pabrikan. dan beranggapan tidak akan terjadi dalam waktu singkat. ternyata saat ini situasinyaberubah, produsen otomotif mulai merasakan langkanya komponen penting pada sebuah kendaraan ini.

Minimnya chip semikonduktor ini juga karena saat ini berbagai industri yang sedang mengembangkan kendaraan listrik membutuhkan komponen penting ini untuk memenuhi tingginya permintaan.

Baca juga: Indonesia Akan Produksi Chip Semikonduktor

Qualcomm Inc pemasok chip semikonduktor utama ponsel terbesar di dunia, telah berkembang ke industri kendaraan juga akan memasok chip untuk dasbor digital pada mobil listrik Renault SA baru.

Chip buatan mereka, Renault dan Megane E-TECH Electric fungsinya untuk memberi daya pada sistem infotainment kendaraan menggunakan perangkat lunak dari Google Alphabet Inc, yang menjadi mitra Qualcomm sejak lama di pasar ponsel Android.

Perusahaan yang berada di San Diego, California, Amerika Serikat ini juga, di awal tahun telah mengumumkan kesepakatan dengan General Motors Co. Pabrikan tersebut akan menggunakan chip Qualcomm.