POPULAR STORIES

Daihatsu Prediksi, Tahun 2021 Pasar Otomotif Belum Pulih

Daihatsu Prediksi, Tahun 2021 Pasar Otomotif Belum Pulih Dua produk Daihatsu yang meluncur awal tahun 2020

KabarOto.com - Pandemik Covid-19 membuat kondisi pasar otomotif nasional bahkan global menurun drastis. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengaku butuh waktu lama untuk pulih. Pernyataan itu dinyataan langsung Amelia Tjandra, selaku Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director Astra Daihatsu Motor.

Amelia memprediksi, kondisi normal seperti tahun 2019 tidak akan terulang tahun 2020 mendatang. Pesimisnya Amel karena vaksin virus tersebut sampai saat ini masih dalam tahap pengujian. Dia menjabarkan, secara umum health view sangat berperan. "Vaksin kan menjadi faktor penentu, kalau belum ditemukan perkiraan pasar belum normal," ujarnya, saat bincang virtual dengan media, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Daihatsu Dress Up Challenge Tahun Ini Digelar Virtual

Amelia memprediksi jika pasar akan kembali normal, besar kemungkinan pada 2023.

Lalu faktor apa yang membuat ADM memprediksi jika pasar pulihnya akan sangat lama?

Beberapa di antaranya adalah makro ekonomi, supply driven, demand driven dan health view. Makro ekonomi yang dilihat olehnya adalah bagaimana Gross Domestic Product (GDP, kurs rupiah, inflasi, investasi). "Hal tersebut akan menjadi patokan kami dalam memprediksi," tambah wanita ramah ini.

Selanjutnya adalah supply driven, yaitu pasar yang dipengaruhi oleh berbagai produk baru yang diluncurkan. "Di sini, kami coba menganalisis, kira-kira akan keluar produk baru apa tahun mendatang," tambahnya.

Faktor lain menurut Amelia adalah demand driven, melihat kemungkinan permintaan produk baru yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan juga lain-lainnya.

Walau untuk mencapai kondisi normal cukup lama, namun Amel masih melihat adanya peluang yang bisa diraih industri otomotif Indonesia.

Baca Juga: Daihatsu Gelar Kontes Desain Stiker Untuk Ayla Dan Sirion

"Pasar Indonesia itu sangat menggiurkan, kepemilikan mobil dibandingkan ASEAN yang masih rendah," ungkapnya. Menurut dia, masih banyak potensi, sepanjang makro ekonomi dan health view bagus.

Amelia menegaskan, jika GDP mampu pertahankan seperti kondisi 2019, serta sosial ekonomi tidak ada kerusuhan, maka pasar Indonesia masih sangat menjanjikan untuk terus naik.