KabarOto.com - Komitmen dukung pemerintah menurunkan emisi gas rumah kaca, Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) meluncurkan Mercedes-Benz Axor Euro 4, di antaranya Mercedes-Benz Axor 2528 CX dan 4023T.
Selain itu Mercedes-Benz Axor Euro 4 untuk Construction/Mining Axor 1623C (4x2), 2528C,2528CH, logistic Axor 1623R, 2523R, 2528R, 2528R, Iractor Head Axor 4028T dan 4928T. Dijual mulai dari Rp 800 juta sampai Rp 1 miliar.
Kendaraan ini dihadirkan sebagai bentuk komitmen DCVI penuhi kepedulian lingkungan berkelanjutan. Pemerintah sendiri, menerapkan kebijakan Euro 4 untuk seluruh kendaraan diesel 7 April 2022 lalu.
Baca juga: Selamatkan Keuangan, Penjualan Daimler Truck Naik 20 Persen
Naeem Hassim selaku General Manager Daimler Commercial Vehicles Indonesia mengatakan, Mercedes-Benz Axor Euro 4 dirancang menggunakan mesin OM 906 LA, sudah terbukti tangguh di kondisi jalan Indonesia.
Dilengkapi teknologi selective catalytic reduction (SCR) dan ZPD pump. Kombinasi ini cocok untuk digunakan operator di Indonesia, karena efisiensi bahan bakar.
Mercedes-Benz Axor Euro 4 sistem pembakaran selective catalytic reduction (SCR) dan AdBlue, telah lama digunakan oleh Daimler Trucks.
Untuk memenuhi standar emisi Euro 4, Mercedes-Benz Axor Euro 4 dilengkapi dengan dua teknologi terbaru, di antaranya, Selective Catalytic Reduction (SCR) dan AdBlue, dapat menurunkan emisi setelah diproses pada ruang bakar mesin. Konsumen tidak perlu khawatir terhadap performa mesin selama beroperasi.
Teknologi lain yang diadopsi adalah Zero Pressure Drain Unit Pump (ZPD Pump). Ini telah menjadi global standar dari Jerman, fungsinya mengurangi kebocoran bahan bakar di area plunger, sehingga bahan bakar tidak tercampur dengan oli.
DCVI Mercedes-Benz Axor Euro 4 yang dibanderol mulai dari Rp 800 jutaan sampai Rp 1 miliar akan memberikan waktu operasi tinggi, dengan interval perawatan lebih panjang sampai 50.000 km.
Baca juga: Sah! Daimler AG Ubah Nama Jadi Mercedes-Benz Group AG
Teknologi SCR juga memberikan keunggulan lain, di antaranya respon mesin terhadap pedal gas lebih baik, karena proses pembakaran yang optimal. Kemudian Mesin lebih awet karena rendahnya resiko deposit karbon di dalam mesin serta meminimalkan resiko bahan bakar berkualitas buruk.
