KabarOto.com - DFSK Glory i-Auto baru saja diluncurkan pada pekan lalu. namun sampai saat ini banyak masyarakat Indonesia yang mengira bahwa mobil tersebut merupakan generasi terbaru dari Glory 580 dan juga Glory 560 yang sudah dijual dipasaran. DFSK pun membantah hal itu.
Arviane D Bahar, PR & Digital Manager PT Sokonindo Automobile, menegaskan jika dua mobil tersebut berbeda. Perbedaan dari segmentasi produk, teknologi dan juga desain yang ditawarkan.
Baca Juga: DFSK Glory I-Auto Bisa Ditebus Rp329 Jutaan Tanpa Inden
"Glory i-Auto tidak satu series dengan 560 dan 580 ya, juga berbeda," terang wanita yang biasa disapa Arviane saat diskusi virtual dengan jurnalis Selasa (28/07). Menurutnya, i-Auto merupakan seri intelligent, di Tiongkok ada ix5, ix7, yang merupakan seri mobil-mobil intelligent.
Segmentasi konsumen yang disasarnya juga berbeda, Glory 580 kepada konsumen dewasa dengan pembawaan yang lebih dewasa, Glory 560 lebih kepada konsumen dengan jiwa muda dan berpetualang. "Kalau Glory i-Auto untuk konsumen dewasa yang melek teknologi," terangnya.
Dia menambahkan, konsumen memiliki pilihannya sendiri untuk kendaraannya, "Tidak semua konsumen itu bisa kita generalisasi, mereka ingin ada satu keunggulan khusus yang mereka sukai," tambahnya.
Meski berbeda konsep, namun mesin yang digunakan Glory i-Auto sama dengan seri lainnya. Menggunakan mesin 4 silinder DOHC turbo barkapasitas 1.500 cc, yang menghasilkan tenaga 150 dk dan torsi 220 Nm.
Mobil ini selain fitur i-Talk dimana bisa menjalankan fitur tanpa menggunakan tangan hanya dengan perintah suara, terdapat banyak sensor otomatis. Sensor hadir pada lampu, wiper, pintu bagasi. Fitur i-Talk ini tidak bisa dipasangkan di Glory 560 dan Glory 580. Karena semua sistem sangat berbeda.
Baca Juga: Dibekali Fitur Canggih, Sebegini Biaya Perawatan DFSK Glory I-Auto
"Teknologi ini berbeda, intelligent feature ini dari akarnya juga belum terpasan di Glory 560 dan Glory 580," jelas Sugiartono, Technical Manager PT Sokonindo Automobile di kesempatan yang sama.
Tidak mungkin i-Talk ini dipindahkan meski terlihat sangat simpel dari tombol diubah menjadi suara.
"Di belakang itu banyak sistem yang tidak hanya soal pembaruan perangkat lunak," terangnya. Belum lagi perkabelan serta banyak lagi yang tidak bisa dibuat begitu saja oleh mereka.
