POPULAR STORIES

Dukung PPKM Darurat, Daihatsu Tutup Aktivitas Diler

Dukung PPKM Darurat, Daihatsu Tutup Aktivitas Diler

KabarOto.com - Dalam rangka mencegah penularan Covid-19, Pemerintah kembali menjalankan program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah Jawa dan Bali. PPKM darurat ini berlangsung pada 3-20 Juli 2021.

Hanya pekerja sektor esensial dan kritikal yang bisa melintas. Sektor esensial mencakup keuangan, perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan non-penanganan karantina Covid-19, serta industri ekspor dan impor.

Baca Juga: Daihatsu Rocky 1.2 Sudah Bisa Dipesan, Ini Harga Setelah Dipotong PPnBM

Sektor kritikal di antaranya energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan dan minuman, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar, serta industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

Daihatsu Rocky di diler Pondok Cabe, Tangerang Selatan

Lalu bagaimana Daihatsu menanggapi PPKM darurat ini? Division Head Marketing & Customer Relation, Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso menjelaskan, pada dasarnya Daihatsu selalu mendukung apapun yang menjadi kebijakan pemerintah dalam rangka menangani Pandemik-Covid 19.

"Kami mendukung seluruh kebijakan Pemerintah, termasuk kebijakan tentang PPKM Darurat saat ini," terang Hendrayadi kepada KabarOto.com.

Dalam mendukung aturan tersebut, Daihatsu menutup seluruh dilernya. "Untuk layanan showroom akan tutup karena karyawannya 100% Work From Home," jelas pria berkacamata yang ramah ini.

Namun menurutnya, jika ada konsumen yang ingin melakukan pembelian unit, dapat dilakukan secara online, atau menghubungi salesforce. "Jika konsumen ingin melakukan pemesanan atau pembelian bisa hubungi para salesforce, baik lewat telepon atau pun channel medsos," tambahnya.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Tambah Titik Penyekatan Saat PPKM Darurat

Sementara, untuk layanan after sales yang termasuk pendukung industri esensial tetap akan memberikan pelayanan. "After sales tetap dapat memberikan layanan meskipun hanya dgn kapasitas 25% saja," terangnya.